"Tahap pertama ini kami harapkan akan menjadi showcase yang dapat menarik minat mitra strategis potensial. Kami mau mengundang mereka yang bisa memberikan nilai tambah bagi Subang City of Industry ini," harap Erlin.
Fase awal ini akan dipasarkan dengan patokan harga sekitar 110 dollar AS hingga 120 dollar AS per meter persegi untuk segmen lahan industri.
Sementara untuk residensial dengan konsep vertikal yang dialokasikan 50 persen dari total lahan pengembangan, akan ditentukan kemudian.
Demikian halnya dengan fasilitas hotel yang juga tengah dikaji kapasitas serta berbagai fasilitas penunjangnya.
"Ini akan sama dengan Karawang, namun skalanya lebih besar. Hotel yang akan dibangun juga kami pastikan Batiqa. Ini juga sebagai bentuk ekspansi bisnis anak usaha yakni PT Batiqa Hotel Management (BHM)," tutur Erlin.
Selain di Subang, BHM juga akan mengoperasikan tiga hotel baru yang salah satunya berlokasi di Labuan Bajo yang dirancang berkonsep resor.
Saat ini BHM telah mengoperasikan tujuh hotel standar bintang tiga sebanyak 889 kamar dengan kinerja okupansi sekitar 60 persen.
Adapun Gran Melia Jakarta 55 persen, Melia Bali Hotel 60 persen, dan Banyan Tree Ungasan Resort mencatat okupansi rata-rata 80 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.