Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Kalikuto, Spot Paling "Instagramable" di Tol Trans-Jawa

Kompas.com - 08/12/2018, 22:11 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Oleh karena itu, proses pembangunannya tak sekadar membutuhkan kecepatan, melainkan juga keahlian, ketelitian, kerja keras, dan pemasangan yang presisi agar aman dilintasi.

Tentu saja, para pihak yang terlibat dalam pekerjaan ini seakan diburu oleh waktu. Di satu sisi harus memenuhi target yang telah ditetapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR), namun di sisi lain infrastruktur ini juga harus dijamin aspek keamanannya.

Demi memenuhi seluruh unsur itu, Direktur Utama PT JSB Arie Irianto bersama timnya pun bekerja ekstra keras. 

Kerja ekstra keras itu terlihat dari aktivitas konstruksi yang berlangsung sejak pagi hingga mentari terbenam.

Selain itu, waktu istirahat yang bisa mereka manfaatkan demikian minim. Bahkan, saat diwawancara Kompas.com  jelang Lebaran 2018 lalu, Arie mengaku hanya tidur tiga jam sehari.

"Tapi itu bukan masalah. Saya masih bisa tidur di mobil dalam perjalanan dari rumah menuju lokasi proyek. Target harus tercapai tanpa mengenyampingkan aspek keamanan dan keselamatan," ujar Arie.

Proses pembangunannya, kata dia, terus menerus diawasi tidak saja oleh Arie sendiri melainkan juga para direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai induk usaha PT JSB.

"Jelas ini bikin saya deg-degan, khawatir tidak sesuai ekspektasi," ucap Arie.

Jembatan Kalikuto dirancang sepanjang 164 meter, berbobot 2.400 ton dan memiliki bentang utama 100 meter serta jalan pendekat di sebelah barat dan timur masing-masing 32 meter.

Jembatan dengan material baja ini dirakit di tiga tempat berbeda yakni di Serang, Tangerang, dan Pasuruan.

Bobot jembatan 2.400 ton. Panjang bagian utama Jembatan Kalikuto yaitu 100 meter. Sedangkan dua jembatan di sampingnya masing-masing 30 meter. Jadi totalnya 160 meter.

Sebagian materialnya dibuat di Perancis, tetapi perakitnya adalah orang Indonesia. Pemasangan setiap bagiannya dilakukan secara bertahap mulai dari segmen 1 dan seterusnya hingga 12 segmen.

Ini merupakan jembatan pertama di Indonesia, bahkan mungkin di dunia, yang strukturnya dirakit di lokasi pemasangan.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com