SEMARANG, KOMPAS.com - Jalan Tol Trans-Jawa dipastikan siap digunakan masyarakat untuk perhelatan mudik Natal 2018.
Tak hanya siap, jalan bebas hambatan yang membentang sepanjang 780 kilometer dari Jakarta hingga Surabaya ini juga menawarkan visualisasi estetis.
Mudik Lebaran 2017 lalu, publik dipuaskan dengan demonstrasi sensual empiris berupa Gerbang Tol Salatiga berlatar Gunung Merbabu di Ruas Tol Bawen-Salatiga.
Selain itu, panorama menawan juga disuguhkan di Jalan Tol Solo-Ngawi tepatnya simpang susun Jembatan Klodran yang mirip dengan Jembatan Notredam di Belanda sana.
Kedua spot tersebut paling diburu oleh pengguna jalan tol dan masyarakat dari berbagai daerah hanya untuk berswafoto.
Baca juga: Keselamatan, Aspek Utama Kesiapan Tol Trans-Jawa
Tentu, fenomena ini tak disia-siakan pengelola jalan tol bersangkutan. PT Trans Marga Jateng (TMJ) sebagai pengelola Ruas Tol Bawen-Salatiga, misalnya.
Menyadari tingginya antusiasme masyarakat serta kepadatan lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang terus meningkat, TMJ pun memanfaatkan situasi ini dengan "cerdas".
Di pintu masuk Bawen, TMJ memasang spanduk bertuliskan "Selamat Datang di Panoramic Toll Road" yang ternyata mampu memprovokasi pengguna jalan tol dari arah Semarang menuju Salatiga atau Solo untuk sejenak mengarahkan kendaraannya menuju ruas Salatiga.
Saat Kompas.com berkesempatan mengikuti Ekspedisi Susur Jalan Tol Trans-Jawa, Jumat (7/12/2018), tampak sejumlah pelajar SMA berkerudung mengabadikan jembatan ini di Jalur A menuju Semarang.
Tak henti mereka melakukan aksi swafoto dengan beragam pose, hingga gesture tubuh yang hanya dimengerti sesama milenial seusia mereka.
Sementara di Jalur B arah Jakarta, sejumlah petugas Patroli Jalan Raya (PJR) yang mengawal rombongan ekspedisi tak kalah antusias memotret diri untuk kemudian diunggah di akun media sosial bersangkutan.
Seorang rekan jurnalis berkata, "Ini seharusnya jadi destinasi wisata. Sangat Instagramable," kata dia yang kemudian meminta Kompas.com mengabadikannya seraya menunjukkan dua lesung pipi yang tak kalah memikat.
Potensi Jembatan Merah Kalikuto untuk menjadi spot wisata yang ikonik, juga diakui Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kuncahyo Pambudi.
"Ini sangat menarik ya (eyes catchy) karena potensial dan berhasil jadi jembatan ikonik Tol Trans Jawa. Sepanjang masih belum diresmikan, masyarakat boleh melakukan selfie. Namun, setelah itu, pengelola harus mengutamakan keselamatan. Bagaimana mengatur masyarakat yang ingin foto-foto tanpa mengganggu arus lalu lintas," tutur Kuncahyo.