Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2018, 10:37 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Semrawut, adalah gambaran sehari-hari beberapa stasiun besar di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada jam-jam sibuk baik pagi maupun sore hari.

Di Stasiun Bogor, Stasiun Tebet, atau Stasiun Bekasi, misalnya, pada pagi hari para pengguna commuter line akan mengular tak beraturan saat hendak memasuki kereta. Bahkan, tak jarang mereka akan saling berdesak-desakkan agar dapat masuk ke dalam kereta.

Pemandangan serupa juga bisa didapati di Stasiun Tanah Abang, di mana penumpang yang ingin turun dari kereta yang berasal dari relasi Maja, Serpong, dan Parung Panjang, terhambat oleh penumpang yang ingin masuk kereta.

Meski telah dipisahkan antara jalur kedatangan dan keberangkatan, namun karena kondisi tangga yang sempit membuat keberadaan jalur pemisah itu seakan tak berfungsi sebagaimana mestinya.

Sistem manajemen stasiun yang baik diperlukan agar masyarakat dapat dengan leluasa dan nyaman saat hendak naik maupun turun dari kereta. Juga pada saat mereka bergerak di dalam area stasiun.

Masyarakat terlihat mengantre menunggu kereta datang pada jam-jam sibuk di jalur yang telah disediakan pengelola stasiun.Kompas.com / Dani Prabowo Masyarakat terlihat mengantre menunggu kereta datang pada jam-jam sibuk di jalur yang telah disediakan pengelola stasiun.

Di Jepang, misalnya. Para pengguna kereta telah diatur sedemikian rupa. Meski pergerakan manusia sangat cepat, hal itu tidak membuat pemandangan semrawut.

Keteraturan itu setidaknya dapat dilihat di Stasiun Subway Yokohama. Pada bagian peron, pengelola stasiun membuat garis-garis yang menjadi tanda bahwa calon penumpang kereta harus menunggu sesuai dengan garis tersebut.

Keberadaan garis itu cukup membantu mengatur pergerakkan penumpang, terutama saat ada yang turun dari kereta.

dengan begitu, mereka tidak perlu berdesak-desakkan karena penumpang yang hendak naik telah berbaris rapi mengikuti pola garis yang ada.

Baca juga: Cara Jepang Paksa Warga Naik Angkutan Umum

Di sisi lain, petugas secara simultan terus mengingatkan penumpang melalui pengeras suara yang ada agar mengikuti garis tunggu yang telah disediakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com