JAKARTA, KOMPAS.com - Kelas menengah-bawah adalah pasar paling seksi yang diburu para pengembang dan investor properti. Selain keduanya, perbankan juga tak kalah agresif menggarap pasar ini.
"Kami menyadari, kelas menengah-bawah sangat besar dan potensial. Untuk itu kami mulai agresif masuk pasar ini," kata Executive Vice President Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo menjawab Kompas.com, Kamis (15/11/2018).
Ignatius menuturkan, tren saat ini untuk hunian (rumah dan apartemen) yang cepat terserap pasar adalah serentang Rp 300 juta hingga Rp 500 juta.
Baca juga: Lima Tahun Lagi, Generasi Milenial Terancam Tidak Bisa Membeli Rumah
"Ini pasar paling gemuk, selain segmen subsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)," kata dia.
Pasar segmen ini, lanjut Ignatius, termasuk diisi oleh generasi milenial produktif usia serentang 21 tahun hingga 35 tahun.
Karena itu, Bank Mandiri akan memacu target porsi KPR Milenial hingga 50 persen pada 2019 mendatang.
Milenial yang menjadi target pasar Bank Mandiri, kata Ignatius, adalah generasi dengan pendapatan mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 30 juta.
Dari basis data yang dimiliki bank pelat merah ini, jumlah milenial yang menjadi nasabah adalah sebanyak 800.000 orang. Sementara yang sudah memanfaatkan fasilitas KPR Mandiri baru sekitar 200.000 nasabah.
"Sedangkan karyawan milenial dengan mekanisme employment payroll melalui Bank Mandiri lebih kurang 280.000-300.000. Ini yang akan kami utilisasi," tambah Ignatius.
Hal serupa juga tengah digenjot PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN. Menurut EVP Non-subsidized and Consumer Landing Division BTN Suryanti Agustinar pihaknya melakukan beberapa cara untuk dapat meraup pasar milenial.
"Kami memberikan kemudahan proses KPR kepada generasi milenial, bahkan kepada anak muda yang masih berusia 18 tahun. Syaratnya, sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan," tutur Yanti, sapaan akrabnya.
“Kami buka untuk umur 18 tahun bisa dapat KPR, tapi yang sudah punya penghasilan. Kami ingin mereka punya investasi di KPR dengan proses yang dipermudah,” ucap Yanti.
Selain itu, ada juga program pengajuan KPR dengan biaya angsuran rendah dalam jangka waktu 30 tahun. Dengan demikian, diharapkan anak-anak muda bisa tetap membiayai kebutuhan hidup mereka, termasuk hiburan.