Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Masalah Sanitasi, India Bangun Toilet Cetak 3D

Kompas.com - 24/11/2018, 12:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Bangunan toilet berbentuk seperti cangkang dengan empat buah ruangan sanitasi di dalamnya. SPARK Architects Bangunan toilet berbentuk seperti cangkang dengan empat buah ruangan sanitasi di dalamnya.
KOMPAS.com - Dalam rangka memeringati World Toilet Day pada 19 November, SPARK Architects meluncurkan purwarupa toilet cetak 3 dimensi (3D), yang terbuat dari serat bambu dan resin.

Proyek bernama Big Arse Toilet ini bertujuan untuk meningkatkan sanitasi serta mengubah limbah menjadi energi di wilayah pedalaman India.

Tak hanya di wilayah India, model toilet cetak ini juga dapat diaplikasikan untuk memberikan kemudahan bagi komunitas di negara berkembang lainnya.

Selain itu, proyek ini juga menyoroti buruknya sanitasi di beberapa wilayah di India, serta mengampanyekan kebiasaan buang air secara sehat.

Proyek bernama Big Arse Toilet ini bertujuan untuk meningkatkan sanitasi serta mengubah limbah menjadi energi di wilayah pedalaman India. SPARK Architects Proyek bernama Big Arse Toilet ini bertujuan untuk meningkatkan sanitasi serta mengubah limbah menjadi energi di wilayah pedalaman India.
"Proyek ini dikembangkan untuk menyorot fakta bahwa tidak banyak yang dilakukan untuk menyediakan solusi bagi individu yang rentan mengalami dampak akibat keterbatasan akses ke sanitasi," ujar SPARK Architects.

"Proposal kami dapat membantu mencegah penyakit serta membantu masyarakat dalam menghilangkan hambatan yang dihadapi, terutama bagi perempuan di daerah pedalaman," imbuh firma tersebut.

Bangunan toilet berbentuk seperti cangkang dengan empat buah ruangan sanitasi di dalamnya. Cangkang ini dibuat dengan teknik pencetakan 3D.

Bangunan toilet berbentuk seperti cangkang dengan empat buah ruangan sanitasi di dalamnya. SPARK Architects Bangunan toilet berbentuk seperti cangkang dengan empat buah ruangan sanitasi di dalamnya.
Setelah struktur toilet selesai dicetak, eksterior bangunan kemudian dilapisi dengan material dari tanah liat. Bangunan kubah serta toilet dapat dengan mudah dipindah menggunakan drone.

Bukan sekedar toilet biasa, SPARK Architect juga menempatkan kubah di bawah bangunan toilet.

Selain sebagai tempat pembuangan, kubah ini dilengkapi dengan alat CHP (Combined Heat and power) untuk mengubah kotoran menjadi biogas. Alat ini dapat bertahan hingga 10 tahun lamanya.

Biogas tersebut kemudian diolah untuk menghasilkan energi listrik, yang mampu menerangi delapan rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau