Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Marga Jelaskan Proyek Percontohan WIM di GT Muktiharjo Semarang

Kompas.com - 03/11/2018, 21:28 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana PT Jasa Marga (Persero) Tbk menerapkan sistem weight in motion (WIM) di jalan-jalan tol yang dikelolanya bertujuan menertibkan kendaraan yang bemuatan dan berukuran lebih dari ketentuan.

Dalam bidang transportasi, kelebihan ukuran dan muatan itu dikenal dengan istilah overdimension overload (ODOL).

Untuk tahap pertama, alat WIM akan dipasang di Gerbang Tol (GT) Muktiharjo, Semarang, Jawa Tengah.

Keputusan Jasa Marga menerapkan sistem WIM di GT Muktiharjo didasari dua hal. Pertama, karena luas lahan di sana mencukupi.

Lokasi itu dinilai ideal untuk mengeluarkan kendaraan dari pintu tol sebelum bertransaksi, berbeda dari ukuran luas pintu tol lain yang tidak sama besarnya.

"Kedua, dipilih di Muktiharjo juga karena banyak kendaraan angkutan dari pelabuhan terdekat," ucap VP Operation Management PT Jasa Marga (Persero) Tbk Bagus Cahya ketika ditemui Kompas.com di Rest Area Km 88 Tol Purbaleunyi, Sabtu (3/11/2018).

Baca juga: Sistem WIM Perdana Diterapkan di GT Muktiharjo Semarang

Selain itu, kendaraan dari jalur pantura di Jawa Timur serta dari Semarang ke Yogyakarta dan sekitarnya juga melewati gerbang tol tersebut. Hal itu yang membuat posisinya dianggap cukup strategis.

Sebelumnya diberitakan, Jasa Marga akan menertibkan kendaraan ODOL demi keamanan dan keselamatan para pengguna jalan tol.

"Di Semarang akan jadi pilot project pemasangan alat WIM, yaitu di GT Muktiharjo. Ini program baru, belum dilakukan secara terintegrasi," kata Bagus.

Ada dua jenis alat yang dipasang di sana, yakni alat penimbangan dinamis dan statis. Posisi alat itu berada di dekat GT Muktiharjo sebelum pengendara bertransaksi di pintu tol.

Baca juga: Tertibkan Kendaraan ODOL, Jasa Marga Gelar Razia Berkala

Alat itu akan mendeteksi suatu kendaraan yang kelebihan muatan sesuai ketentuan. Jika kendaraan itu terbukti melakukan pelanggaran, ada dua sanksi yang bisa dipilih oleh si pengendara.

"Kalau ada pelanggaran akan dikurangi muatannya atau dikeluarkan dari jalan tol," ujar Bagus.

Untuk mengeluarkan kendaraan yang melanggar, disediakan jalur khusus agar bisa langsung keluar dari tol tersebut tanpa perlu membayar di pintu tol.

Saat ini Jasa Marga masih dalam proses pemasangan alat WIM, dan menginstal berbagai aplikasi terkait.

Selanjutnya, menurut rencana, minggu depan ada pelatihan kepada karyawan dari pusat dan cabang yang akan mengoperasikan alat tersebut. Jika sudah beroperasi, alat itu nantinya akan dimonitor langsung dari pusat.

Bagus menambahkan, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terlebih dahulu sebelum sistem ini diberlakukan secara penuh.

Diharapkan rencana itu bisa direalisasikan paling lambat akhir Desember mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau