Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembilan Bulan, SCG Indonesia Dulang Laba Rp 3,7 Triliun

Kompas.com - 30/10/2018, 12:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT SCG Indonesia memiliki pendapatan sebesar 260 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,786 triliun pada kuartal III tahun 2018. Jumlah ini meningkat 27 persen dari tahun sebelumnya.

Secara total, selama sembilan bulan pertama pada 2018, SCG meraih pendapatan dari penjualan di Indonesia sebesar 719 juta dollar AS atau lebih kurang Rp 10,033 triliun.

Adapun SCG Indonesia baru-baru ini menggelar Investment Forum 2018 yang memfokuskan pada transformasi digital bertema "#DigitalPassion: Transformations that Change You".

Pada acara ini, SCG memperkenalkan Digital Transformation Office yang terdiri dari AddVentures by SCG, anak perusahaan milik SCG yang berinvestasi secara global di perusahaan startup, dan Zero to One Studio, entitas yang membantu pengusaha tahap awal mengubah ide mereka menjadi bisnis baru SCG.

Forum ini memungkinkan semua pemangku kepentingan SCG untuk membangun jaringan yang kuat di antara para inovator, investor, dan pembuat kebijakan di Indonesia sambil membantu perkembangan industri 4.0 untuk sektor manufaktur Indonesia.

Country Director SCG Indonesia Nantapong Cantrakul (kedua dari kiri) bersama para petinggi SCG, Rabu (3/10/2018) di Jakarta. KOMPAS.com/ERWIN HUTAPEA Country Director SCG Indonesia Nantapong Cantrakul (kedua dari kiri) bersama para petinggi SCG, Rabu (3/10/2018) di Jakarta.

Sementara itu, President and CEO of SCG, Roongrote Rangsiyopash, mengatakan bahwa secara keseluruhan laba perusahaan pada kuartal III ini mencapai 287 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,176 triliun. Terjadi penurunan 20 persen dari tahun sebelumnya dan 24 persen dari kuartal sebelumnya.

Meski demikian, perusahaan mengalami peningkatan pendapatan dari penjualan sebesar 9 persen dari tahun sebelumnya dan 2 persen dari kuartal sebelumnya, yaitu menjadi Rp 3.716 juta dollar AS atau Rp 54,016 triliun. Peningkatan pendapatan ini diperoleh dari pertumbuhan di semua unit bisnis.

Peningkatan pendapatan di semua unit bisnis terjadi karena peningkatan kondisi pasar secara keseluruhan, permintaan yang lebih tinggi dari semen dan bahan bangunan dari Thailand.

"Kemudian proyek investasi asing oleh publik dan sektor swasta, permintaan pasar yang konsisten dalam bisnis bahan kimia dan kemasan,” ujar Roongrote melalui keterangan tertulis, Selasa (30/10/2018).

SCG menyadari bahwa peningkatan pendapatan ataupun penurunan laba turun terjadi karena meningkatnya harga bahan baku dan biaya energi, perlambatan perdagangan global, dan penurunan nilai aset.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com