JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan pasokan apartemen di Jakarta mengalami penurunan. Menurut data Savills Research & Consultancy, jumlah unit yang diluncurkan pada Semester I-2018 anjlok menjadi 1.978 unit saja.
Jumlah ini 45 persen lebih rendah dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Selain itu, jumlah apartemen yang diluncurkan berasal hanya dari 8 menara dari 7 proyek berbeda, serta berasal dari berbagai kelas.
Hal ini membuat beberapa pengembang memilih untuk menunggu dan menunda peluncuran produk mereka.
Dalam kondisi seperti ini, pertumbuhan harga apartemen juga cenderung stagnan. Harga rerata kondominium di Jakarta hingga akhir Semester I-2018 tercatat mencapai Rp 26,3 juta per meter persegi.
Sedangkan pertumbuhan harga hanya sebesar 0,71 persen. Meski begitu, pasar menunjukkan kondisi yang lebih baik dibanding 2017, ketika harga menurun lebih dari 2,7 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Permintaan yang melemah membuat pengembang menerapkan beberapa strategi baru untuk menarik pasar," kata Head of Research Savills Indonesia Anton Sitorus.
Selain memberikan potongan harga dan insentif, termasuk dalam memberikan keringanan dalam pembayaran uang muka.
Meski mengalami penurunan dalam hal jumlah unit dan peningkatan harga, namun Savills memprediksi pasokan baru akan mencapai puncaknya pada kuartal-III atau IV tahun ini. Sebanyak 22.976 unit baru diprediksi akan selesai pada periode ini.
Pada tahun 2019 juga diprediksi akan terjadi ledakan dalam hal jumlah pasokan apartemen, karena banyaknya unit baru yang dilucurkan pada tahun sebelumnya. Total pasokan pada tahun ini diperkirakan akan mencapai 23.163 unit di seluruh Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.