JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Kabupaten Bekasi belakangan sedang populer dan menghias ruang-ruang publik.
Hal ini tak lepas dari operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin serta sejumlah oknum pejabat Pemkab Bekasi, dan petinggi Lippo Group Billy Sindoro terkait dugaan suap perizinan Meikarta.
Padahal, Kabupaten Bekasi merupakan salah satu kawasan destinasi investasi yang dianggap paling prospektif.
Baca juga: Kondisi Meikarta Terkini...
Tidak saja karena dilengkapi infrastruktur dan akses yang sangat memadai seperti Jalan Tol Jakarta-Cikampek, KRL Jakarta-Bekasi, dan sedang dibangun LRT Jabodebek, serta kereta cepat Jakarta-Bandung, melainkan potensi yang melekat pada wilayah ini.
Menurut Kepala Bidang Penanaman Modal dan Perizinan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bekasi Muhammad Said, tahun ini saja ada 20 perusahaan yang menginvestasikan dananya untuk industri.
"Mereka berasal dari Korea, China, Jepang, Amerika, dan Inggris," kata Said kepada Kompas.com, Minggu (21/10/2018).
Seperti apa potensi dan perkembangan wilayah Kabupaten Bekasi yang disebut sebagai lumbung industri Nasional?
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi Tahun 2011-2031, wilayah ini memiliki total daratan seluas 127.388 hektar atau sekitar 1.273,88 kilometer persegi.
Berdasarkan perda tersebut, tata ruang Kabupaten Bekasi berdasarkan fungsi terbagi menjadi lima zonasi:
Perda RTRW Kabupaten Bekasi memperlihatkan, lahan pertanian basah di wilayah ini seluas kurang lebih 35.244 hektar.
Kawasan hortikultura seluas 2.417 hektar berupa pertanian lahan kering. Kawasan perkebunan seluas 710 hektar berupa tanaman tahunan.
Selain itu masih ada daerah irigasi (DI) seluas kurang lebih 73.505 hektar, dengan rincian DI Jatiluhur seluas kurang lebih 61.371 hektar, dan DI Selatan Jatiluhur seluas kurang lebih 6.245 hektar.
Selanjutnya DI Rawa Burangkareng seluas 1.189 hektar, dan Daerah Irigasi (DI) kewenangan pemerintah kabupaten dengan normalisasi jaringan irigasi seluas kurang lebih 4.700 hektar.
Lahan basah makin menyusut
Jumlah ini berkurang dari tahun sebelumnya yang masih di angka 50.857 hektar, dan tahun 2014 seluas 51.961.
Berbanding terbalik dengan jumlah lahan basah, jumlah total lahan kering setiap tahun mengalami peningkatan.
Nah, lahan kering inilah yang paling banyak digunakan untuk permukiman dan perkantoran.
BPS mencatat, jumlah lahan kering pada tahun 2014 mencapai 75.427 atau sebesar 59,21 persen.
Tahun berikutnya, jumlah ini bertambah menjadi 75.591, dan menjadi seluas 76.531 hektar atau sebesar 60,08 persen di tahun berikutnya.
Namun berdasarkan data Kementerian Pertanian, luas lahan pertanian berupa sawah di Kabupaten Bekasi pada tahun 2012 sebesar 62.901 dan semakin menyusut hingga menyisakan lahan seluas 49.405 hektar pada 2016.
Sementara Kantor Berita Antara menyebutkan, jumlah lahan pertanian di Kabupaten Bekasi pada 2018 tersisa 44.000 hektar.
RTH publik meliputi taman kota, tempat permakaman umum, dan jalur hijau sepanjang jalan dan sungai.
Sedangkan RTH privat berupa kebun atau halaman rumah dan gedung yang ditanami tumbuhan.
Kawasan RTH perkotaan paling sedikit sebesar 30 persen atau seluas kurang lebih 12.885 hektar. Jumlah ini terbagi menjadi RTH publik 20 persen dan RTH privat sebesar 20 persen.
Menurut perda Nomor 12 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Bekasi, luas kawasan lindung sebesar 27.040 hektar, sementara kawasan budidaya sebesar 100.348 hektar. Sedangkan untuk kawasan peruntukan pariwisata seluas 1.104 hektar.
Kawasan permukiman yang tersebar di seluruh kecamatan seluas kurang lebih 13.918 hektar, lalu kawasan permukiman perkotaan seluas 41.907 hektar.
Sedangkan kawasan pengembangan kawasan permukiman perdesaan seluas 3.515 hektar.
Menurut data RTRW 2003-2013, luas kawasan industri kurang lebih 3.589, lahan peruntukan industri kurang lebih 2.964, sedangkan industri eksisting seluas 5.059 hektar.
Sedangkan menurut perda daerah Nomor 12 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Bekasi, luas peruntukan wilayah industri di Kabupaten Bekasi sebesar 23.437 hektar meliputi industri besar industri menengah, serta industri mikro dan rumah tangga.
Jumlah industri
Jumlah ini didominasi oleh sektor perdagangan baik besar dan eceran serta reparasi sebanyak 120.679, lalu diikuti oleh industri akomodasi dan makanan sebesar 48.519, kemudian industri pengolahan sebanyak 17.761. Industri transportasi dan pergudangan berada di posisi keempat dengan jumlah mencapai 10.328.
Sedangkan jumlah industri properti hingga 2016 mencapai 6.459 serta konstruksi sebesar 1.168 usaha.
Dalam catatan Kompas.com, sejumlah pengembang telah menguasai dan memiliki ribuan hektar lahan di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi.
PT Jababeka Tbk yang menguasai dan memiliki 5.600 hektar untuk proyek Jababeka City. Sementara anak usaha Sinarmas Land, PT Puradelta Lestari Tbk memiliki 3.000 hektar lahan pengembang Kota Deltamas.
Sedangkan PT Lippo Cikarang Tbk menguasai dan memiliki lahan seluas 3.000 hektar. Dari total lahan tersebut, sekitar 1.000 hektar dialokasikan sebagai kawasan industri dan 1.000 hektar lagi untuk permukiman.
PMA dan PMDN
Ada pun angka investasi Kabupaten Bekasi selama 2017 mencapai 52,843 triliun. Angka ini dihasilkan dari sektor penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 26,443 trilin dan penanaman modal dalam negeri senilai Rp 26,400 triliun.
Jumlah tersebut terdiri atas 4.814 proyek berbagai skala, yang didominasi sektor industri manufaktur, otomotif, elektronik, dan properti. Sektor ini mampu menyerap sebanyak 60.909 tenaga kerja.
Sementara hingga kuartal II-2018 realisasi PMA yang masuk berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), mencapai 1,91 miliar dollar AS atau sekitar Rp 29,13 triliun, yang terbagi dalam 1.640 proyek.
Dukungan infrastruktur (Jalan)
Meningkatnya investasi asing tersebut didukung oleh pengembangan infrastruktur. Menurut data BPS, panjang jalan di Kabupaten Bekasi hingga tahun 2017 mencapai 1.001,48 kilometer.
Terdiri dari 28,95 kilometer jalan negara, 31,53 kilometer merupakan jalan provinsi dan 941 kilometer merupakan jalan kabupaten.
Sebanyak 85,47 persen dari total panjang jalan sudah diaspal, sementara 8,49 persen sisanya masih berupa tanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.