KOMPAS.com – Keunikan suatu rumah bisa hadir di mana saja dalam berbagai wujud, mulai dari bentuk, desain, tata ruang, hingga lokasinya.
Kali ini ada satu rumah di Jepang yang berada di pinggir jalan dengan bentuk pipih, yaitu panjangnya 12 meter dan lebarnya hanya 3,6 meter.
Rumah ini menghadap dua sisi, yang satu langsung ke jalan dan sisi lainnya persis berhadapan dengan alam yang terdiri dari pepohonan dan sungai.
Itulah yang membuat pemiliknya merancang rumah tersebut secara efektif dan efisien karena keterbatasan luas, tetapi bisa terasa asri karena berdekatan dengan kesegaran alam.
Rumah yang dari sisi jalan terlihat bercat abu-abu dan genteng hitam itu terdiri dari tiga lantai.
Di lantai 1 terdapat garasi berkapasitas satu mobil. Setelah masuk melalui pintu di garasi itu kita menemui ruang yang berfungsi untuk menaruh berbagai barang, misalnya kursi, sepeda, dan mainan anak.
Ruang itu memiliki pintu kaca besar yang bisa dibuka dengan cara digeser agar cahaya matahari bisa langsung masuk.
Tersedia pula teras kecil berlantai kayu di mana penghuninya bisa duduk menikmati segarnya udara dan melihat indahnya pemandangan alam dengan adanya pepohonan dan sungai yang ada di bawahnya.
Di sungai berbatu itu bisa dilihat bebatuan dan bebek berenang di air sungai yang jernih.
Anak-anak pun bisa bermain dan memancing di sana, sambil mengajari mereka betapa pentingnya mencintai dan memelihara keaslian alam.
Naik ke lantai 2, di sana ada ruang keluarga yang terdiri dari sofa dan perangkat televisi. Langit-langit ruangan itu terbuat dari kayu dengan kerangka kayu yang diatur bergaris-garis.
Satu sisi dinding ruangan itu berupa tembok dengan kaca kecil untuk akses masuknya cahaya dari sisi yang menghadap ke jalan.
Sementara di sisi lainnya didominasi kaca dengan panjang kaca total 8 meter dan dibagi menjadi 5 menggunakan kusen pemisah. Ketinggian kaca itu adalah 2,15 meter.
Di sisi luar kaca itu bagian atas terdapat atap miring yang berfungsi untuk mengurangi silaunya cahaya matahari ke dalam ruangan.
Melalui kaca itu, penghuni rumah juga bisa langsung melihat ke hijaunya pepohonan yang akan berganti warna seiring dengan perubahan musim di Jepang, termasuk menjadi warna oranye kemerahan saat musim gugur dan menjadi warna putih akibat tertutup salju ketika musim dingin.