JAKARTA, KOMPAS.com - Saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) sebagai presentasi konglomerasi Lippo Group semakin merosot pada penutupan perdagangan, Selasa (16/10/2018).
Dalam dua hari sejak berita suap menyeruak, saham LPCK dan LPKR terus turun. Pada penutupan perdagangan Senin (15/10/2018), saham LPCK berada di level Rp 1.385 sementara LKPR masih berada di level Rp 290 per saham.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham LPKR dibuka pada level Rp 278 per saham. Hingga penutupan, saham LPKR turun 5,52 atau merosot Rp 4 ke level Rp 274 per saham.
Baca juga: Saham Lippo Group di Zona Merah
Selain itu, tercatat saham LPCK juga turun 13,36 persen. Ini artinya, dalam dua hari saham LPCK anjlok Rp 185 ke level Rp 1.200 per saham.
Sementara saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) langsung melandai ke level Rp 2.520 atau sekitar 4,76 persen.
Lippo Group kembali menjadi perhatian, terutama terkait soal dugaan suap perizinan proyek Meikarta. Proyek seluas 500 hektar dengan estimasi nilai pengembangan Rp 278 triliun ini dikembangkan LPCK melalui anak usaha PT Mahkota Sentosa Utama.
Baca juga: Lippo Angkat Bicara Terkait Kasus Dugaan Suap Meikarta
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan 9 orang tersangka, termasuk salah satu petinggi yakni Direktur Operasional Lippo Group, Billy Sindoro dan Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin sebagai penerima suap.
Tersangka lain, yaitu Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Sahat MJB Nahar, Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati, dan Kepala Bidang Tata Ruang PUPR Kabupaten Bekasi, Neneng Rahmi.