Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 12/10/2018, 11:00 WIB

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Budaya literasi dalam dunia arsitektur Tanah Air rupanya masih rendah. Tak heran, meski banyak arsitek berbakat, namun gaung nama mereka tidak setara arsitek asing di kancah internasional.

Salah satu kelemahan yang paling menonjol adalah kurangnya kemampuan dalam menerjemahkan karya, juga tak mampu mengajak masyarakat untuk memahami arti serta rasa memiliki atas karya tersebut.

Padahal, literasi karya itu penting.

"Kita (terbiasa) jago kandang," kata Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ahmad Djuhara saat berbincang dengan Kompas.com di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Kamis (11/10/2018).

Baca juga: Ini Karya-karya Arsitektur Bintaro Design District 2018

Djuhara mengaku, kurang memahami penyebab utama para arsitek Indonesia jago kandang. Hanya, ia menilai, salah satu hal yang membuat arsitek lokal nyaman lantaran ceruk pasar dalam negeri masih sangat terbuka lebar.

"Kebutuhan semua proyek itu ada di Indonesia. Jadi sudah cukup, bahkan masih banyak yang belum tertangani. Sehingga kita tidak melihat luar," Djuhara menganalisis.

Kecenderungan itulah yang pada akhirnya membuat banyak arsitek lokal terkesan tidak terbiasa berkompetisi di kancah internasional.

Meskipun, kompetisi tersebut sebenarnya cukup bagus untuk mengasah kemampuan sekaligus membuktikan bahwa arsitek Tanah Air juga bertaji.

Baca juga: Arsitek Indonesia Masih Lemah dalam Presentasi Desain

Guna mengatasi hal tersebut, Djuhara berharap, semakin banyak arsitek asing yang datang ke Indonesia untuk berkompetisi dengan arsitek lokal.

Cara ini dinilai cukup efektif untuk mengasah kemampuan arsitek lokal dalam menghadapi kompetisi pasar, sekaligus menghilangkan kesan 'jago kandang'

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+