Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data OSM, Likuefaksi di Desa Jono Oge Seluas 436,87 Hektar

Kompas.com - 09/10/2018, 16:15 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Tak hanya wilayah Petobo yang hilang akibat fenomena likuefaksi saat gempa bumi bermagnitudo 7,4 mengguncang Sulawesi Tengah.

Desa Jono Oge yang berada di Kabupaten Sigi juga turut terkena dampak likuefaksi. Ratusan rumah di wilayah tersebut lenyap.

Hal itu diketahui dari hasil pemetaan yang dilakukan Humanitarian OpenStreetMap (OSM) Team Indonesia beberapa waktu terakhir.

Dari peta yang diperoleh Kompas.com, Selasa (9/10/2018), fenomena likuefaksi terjadi di dua titik di desa tersebut, yaitu yang berbatasan dengan Desa Sidera serta Desa Lolu.

Baca juga: Tiga Wilayah di Sulteng Paling Rawan Gempa dan Kekeringan

"Wilayah Jono Oge ini diapit oleh Desa Sidera dan Desa Lolu. Yang terkena likuefaksi di daerah yang berbatasan dengan Lolu dan Sidera," ujar Country Manager Humanitarian OSM Team Indonesia Yantisa Akhadi.

Likuefaksi yang terjadi di perbatasan Desa Jono Oge dan Desa Lolu.Humanitarian OpenStreetMap Team Indonesia Likuefaksi yang terjadi di perbatasan Desa Jono Oge dan Desa Lolu.

Untuk likuefaksi yang terjadi di perbatasan Desa Lolu dan Jono Oge, luasnya mencapai 264,99 hektar. Adapun bangunan terdampak fenomenan ini mencapai 217 unit.

Sementara jalan terdampak sepanjang 2,69 kilometer yang meliputi jalan primer dan jalan pemukiman.

Untuk wilayah perbatasan Sidera dan Jono Oge yang terpapar likuefaksi mencapai 171,88 hektar dengan 211 unit bangunan terkena dampak.

Baca juga: Mereka yang Berjasa Memetakan Gempa Palu dan Donggala

Sementara panjang jalan terdampak mencapai 5,08 kilometer yang terdiri atas jalan primer, jalan pemukiman, jalan setapak, dan jalan lainnya.

Likuefaksi yang terjadi di perbatasan Desa Sidera dan Desa Jono Oge.Humanitarian OneStreetMap Team Indonesia Likuefaksi yang terjadi di perbatasan Desa Sidera dan Desa Jono Oge.

Kedua sumber data pemetaan tersebut diperoleh dengan membandingkan antara data Digital Globe Imagery pada 4 April 2018 dengan data setelah tsunami pada 2 Oktober 2018.

Bila diakumulasikan, diketahui wilayah yang terdampak mencapai 436,87 hektar dengan jumlah bangunan terdampak mencapai 428 unit.

Adapun total panjang jalan terdampak mencapai 7,77 kilometer.

Yantisa menambahkan, data yang diterbitkan OSM tidak bisa menjadi acuan resmi, melainkan hanya data indikatif sebagai pembanding data yang secara resmi dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Ini hanya data komplemen, tidak bisa jadi acuan, tetapi bisa menjadi salah satu data indikatif," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com