JAKARTA, KOMPAS.com - Revitalisasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung di Denpasar, Bali, kini tengah dilakukan. Nantinya, sampah yang ada di sini akan dikelola dan diubah menjadi tenaga listrik.
Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Kementerian PUPR Dodi Krispratmadi mengatakan, awalnya pihaknya diminta bekerja sama dengan kementerian lain untuk mengatasi masalah gunungan sampah di TPA tersebut.
Lokasi TPA Suwung yang hanya terpaut 9,7 kilometer dari Bandara Internasional Ngurah Rai, membuat gunungan sampah dapat dengan mudah terlihat ketika ada pesawat yang membawa turis hendak mendarat.
Baca juga: Sampah, Persoalan Perilaku
Kondisi tersebut kemudian mendapat perhatian serius dari pemerintah. Pasalnya, Bali akan menjadi tuan rumah bagi pertemuan Bank Dunia dan IMF pada Oktober mendatang.
"Kami berharap ini akan perbaiki citra Bali. Karena kemarin itu banyak NGO bertanya, kok sampahnya sampai menggunung begitu," kata Dodi menjawab pertanyaan Kompas.com, Kamis (28/9/2018).
TPA Suwung merupakan TPA regional seluas 22,5 hektar yang menampung sampah dari empat wilayah Kabupaten/Kota yaitu Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan.
Dalam rencana revitalisasi, TPA tersebut akan disulap menjadi taman hutan masyarakat guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di sekitarnya serta kualitas air permukaan.
Dari total luas, separuh di antaranya atau sekitar 11,25 hektar akan difungsikan sebagai sanitary landfill, yang di dalamnya mencakup area pengelolaan sampah menjadi energi listrik (waste to energy-WTE) seluas 5 hektar.
"Sebenarnya dengan 3 hektar saja sudah bisa bangun (WTE). Tapi karena ada lahan segitu, siapa tahu ada pengembangan untuk yang lain," tutur Dodi.
Belajar pengalaman dari China, negeri tirai bambu tersebut telah berhasil mengolah sampah yang dikeringkan menjadi listrik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.