JAKARTA, KOMPAS.com — Tol Depok-Antasari akan diresmikan Presiden Joko Widodo, Kamis (27/9/2018) sore. Kehadiran tol ini diyakini akan mengurai kemacetan di kawasan tersebut.
Baca juga: Besok Diresmikan, Berapa Tarif Tol Depok-Antasari?
Berikut lima fakta terkait Tol Depok-Antasari yang beken disebut Tol Desari:
1. Dimulai sejak 2006
Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) proyek ini dilakukan pada 2006 lalu. Saat itu, ditargetkan tol ini dapat beroperasi pada 2009.
Pada 2011, terjadi adendum PPJT. Hal ini berdampak pada penghitungan ulang investasi yang perlu dikucurkan PT Citra Waspphutowa karena proyek yang tak kunjung berjalan.
2. Butuh Rp 2,9 triliun
Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek ini mencapai Rp 2,99 triliun. Rinciannya, Rp 1,46 triliun untuk biaya konstruksi dan Rp 769 miliar untuk biaya pengadaan tanah.
3. Hanya Seksi I yang Diresmikan
Proyek Tol Desari terbagi dalam tiga seksi. Namun, seksi yang diresmikan Presiden Jokowi pada hari ini yaitu hanya untuk Seksi I Antasari-Brigif sepanjang 5,8 kilometer.
Melansir data monitoring jalan tol Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, seksi ini seharusnya beroperasi pada Maret 2018. Artinya, target pengoperasiannya mundur dari rencana awal.
4. Tak Berjalan Mulus
Seksi II, misalnya, yang memiliki panjang 6,3 kilometer. Seksi ini terbagi menjadi dua, yaitu Seksi IIA Brigif-Krukut sepanjang 2,7 dan IIB Krukut-Sawangan sepanjang 3,6 km.
Untuk Seksi IIA, saat ini status pembebasan lahannya sudah mencapai 99,94 persen. Sementara Seksi IIB baru mencapai 34,91 persen.