Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Tol Desari, Dimulai sejak 2006 dan Sempat Roboh

Kompas.com - 27/09/2018, 10:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Untuk progres konstruksi, dari target 86,85 persen untuk Seksi IIA, saat ini baru mencapai 61,79 persen. Artinya, terjadi deviasi 25,06 persen.

Adapun untuk Seksi IIB dari target 46 persen, saat ini yang baru berjalan baru 0,4 persen.

Sementara Seksi III Sawangan-Bojonggede sepanjang 9,5 km saat ini belum terlihat apa pun baik untuk pembebasan lahan maupun konstruksi.

5. Sempat Roboh

Awal tahun ini, kabar mengejutkan datang dari proyek ini. Enam balok atau girder pada konstruksi Simpang Susun Antasari di ruas tol tersebut terguling, Selasa (2/1/2018).

Kejadian bermula saat dilaksanakan persiapan aktivitas penggalian tanah untuk pembentukan badan jalan lajur Akses Antasari-Depok dan persiapan pekerjaan galian struktur untuk P3 Jembatan Ramp 1.

Untuk melakukan pekerjaan ini, pada lokasi tersebut terdapat 2 unit ekskavator dan 1 unit dump truck.

Kemudian, manuver alat berat tersebut membentur girder paling pinggir sehingga menyebabkan efek domino tergulingnya lima girder di sebelahnya.

Kendaraan proyek melintasi proyek Tol Depok-Antasari Seksi I Antasari-Brigif/Cinere, Jakarta, Senin (10/9/2018). Tol sepanjang 5,8 kilometer tersebut siap dioperasikan  pada September 2018.MAULANA MAHARDHIKA Kendaraan proyek melintasi proyek Tol Depok-Antasari Seksi I Antasari-Brigif/Cinere, Jakarta, Senin (10/9/2018). Tol sepanjang 5,8 kilometer tersebut siap dioperasikan pada September 2018.
Girder yang terguling menimpa dump truck yang berada di bawahnya. Dump truck dalam keadaan kosong atau tidak ada pengemudinya.

Setelah kejadian, lokasi langsung disterilkan dengan menambah pagar pengaman, menutup obyek dengan terpal, menambah rambu hati-hati, menempatkan tambahan pihak keamanan, serta langsung berkoordinasi dengan pihak-pihak dan instansi terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com