Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menarik Dibaca: Ruas Tol Baru dan Tabung Silinder Pembatas Jalan

Kompas.com - 13/09/2018, 10:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

3. Tangan dingin Yori Antar ubah taman GBK Senayan 


Renovasi Kompleks Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan di Jakarta menjelang Asian Games 2018 melibatkan berbagai pihak, baik institusi maupun perorangan.

Salah seorang yang terlibat yaitu Yori Antar. Arsitek, putra maestro arsitektur Indonesia Han Awal, ini sukses mengubah taman GBK Senayan menjadi fasilitas ramah kalangan berstandar internasional.

Berkat tangan dinginnya, taman GBK Senayan mencuri perhatian, selain tentu saja venue-venue yang memang didedikasikan untuk pertandingan olahraga.

Yori mengaku diminta secara personal oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang bertindak selaku Ketua Pelaksana Bidang Sarana dan Prasarana Asian Games 2018 untuk merenovasi taman di luar stadion menjadi ruang terbuka hijau yang memiliki ciri khas Indonesia.

Berita selengkapnya: Berkat Tangan Dingin Yori Antar, Taman GBK Senayan Mencuri Perhatian

4. Empat calon pencakar langit tertinggi di Indonesia 

Thamrin Nine Complex, Thamrin, Jakarta Pusat.dokumen Putragaya Wahana Thamrin Nine Complex, Thamrin, Jakarta Pusat.

Peningkatan ruang dan bangunan di Indonesia semakin padat. Terbukti dengan banyaknya proyek pencakar langit yang terus bertambah.

Mengutip data dari Council of Building and Urban Habitat, Indonesia akan memiliki 5 bangunan pencakar langit tambahan dengan ketinggian lebih dari 350 meter.

Kelima bangunan ini masih dalam tahap pengusulan, dengan ketinggian menjulang antara 389 meter sampai 638 meter.

Selain itu, saat ini masih ada 8 proyek konstruksi dengan ketinggian lebih dari 250 meter, yang masih dalam tahap pembangunan. 

Berita selengkapnya: 4 Calon Pencakar Langit Tertinggi di Indonesia

5. Tampilan Risha yang dikritik Fahri Hamzah 

Rumah tahan gempa yang dibangun dengan teknologi Risha di Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan, Lombok Utara. Rumah yang telah dibangun sejak 10 tahun yang lalu ini tetap berdiri kokoh saat gempa bermagnitudo 7 mengguncang wilayah tersebut beberapa waktu lalu.Kementerian PUPR Rumah tahan gempa yang dibangun dengan teknologi Risha di Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan, Lombok Utara. Rumah yang telah dibangun sejak 10 tahun yang lalu ini tetap berdiri kokoh saat gempa bermagnitudo 7 mengguncang wilayah tersebut beberapa waktu lalu.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik pemerintah yang merehabilitasi Lombok dengan membangun rumah instan sederhana sehat (Risha).

Menurut dia, saat ini ada anggapan bahwa anggaran yang disalurkan pemerintah untuk membangun Risha ditahan sementara waktu karena ada informasi terkait hadirnya pemasok (supplier) dan kontraktor.

"Padahal, keinginan kuat di lapangan, masyarakat ingin membangun rumah sendiri dengan puing-puing yang ada," kata Fahri saat rapat konsultasi tindak lanjut penanganan gempa bumi NTB di Kompleks Parlemen, Senin (10/9/2018).

Berita selengkapnya: Begini Tampilan Risha yang Dikritik Fahri Hamzah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com