JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan, tidak ada satu pun proyek infrastruktur yang dikerjakan terdampak pelemahan Rupiah.
Ia mengatakan, selama ini proyek yang dikerjakan Kementerian PUPR menggunakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi.
"Jadi enggak ada. Kan saya datang juga tuh ratasnya, jadi enggak ada," kata Basuki di Kompleks Parlemen, Kamis (6/9/2018).
Baca juga: Nasib Infrastruktur Olahraga Setelah Asian Games 2018
Menurut dia, sejauh ini baru proyek-proyek pembangkit listrik 15.000 megawatt yang menjadi bagian dari proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt yang dihentikan sementara.
Sementara, proyek Kementerian PUPR yang masuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN) jalan terus. Termasuk proyek infrastruktur yang menggunakan pinjaman lunak (soft loan) dan pinjaman ketat (tight l oan) dari luar negeri.
"(Tol Padang-Sicincin) itu kan belum mulai, belum efektif semuanya. (Tol Cisumdawu yang pinjaman dari China) itu jalan terus," terang Basuki.
Sebelumnya, pemerintah berencana menunda sejumlah proyek infrastruktur yang banyak mengandung bahan baku impor. Penundaan ini dilakukan untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah sudah membuat daftar proyek infrastruktur apa saja yang kemungkinan akan ditunda pengerjaannya.
"Sudah ada list-nya, memang kita belum putuskan dari list yang ada persisnya mana yang ditunda dan tepatnya berapa lama," kata Darmin, seusai rapat membahas pelemahan rupiah yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/8/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.