Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kita Bisa Gelar Olimpiade 2032"

Kompas.com - 03/09/2018, 17:39 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Kendati demikian, ia optimistis, Indonesia bisa menyelenggarakan Olimpiade dengan baik bila mendapatkan kepercayaan tersebut.

"Kita belajar dari pengalaman Asian Games. Kita paham apa yang dibutuhkan. Insya Allah kita bisa menggelar Olimpiade," tegas Danis.


Sorotan media asing

Tak hanya Komite Olimpiade Internasional, keberhasilan Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games kali ini turut disorot media asing.

Keberhasilan itu terutama saat pembukaan Asian Games pada 18 Agustus lalu.

Gunung raksasa dan air terjun yang menjadi latar belakang aksi teatrikal Presiden Jokowi yang secara dramatis mengendarai motor gede (moge) saat memasuki arena Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Belum lagi sistem pencahayaan yang membanjiri aksi tarian, lengkap dengan dentuman soundsystem dan atraksi kembang api.

"Tokyo dan Hangzhou, dalam empat tahun perlu memanggil orang-orang berpikiran kreatif dan artistik terbaik di dunia jika mereka ingin mengalahkan Jakarta 2018," tulis South China Morning Post (SCMP) dalam artikel bertajuk Asian Games: Sun Yang, Jordan Clarkson and other world-class athletes help Indonesia stage the best Games ever.

Seperti diketahui, Tokyo telah terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2020 pada sidang IOC ke-125 di Buenos Aires, Argentina.

Sementara Hangzhou di China terpilih sebagai tuan rumah Asian Games ke-19 setelah Jakarta dan Palembang.

Meski sempat ada kekhawatiran tentang persoalan polusi udara dan kemacetan, faktanya Jakarta dan Palembang harus bangga bahwa Indonesia hanya punya waktu tiga tahun untuk menyiapkan Asian Games.

Seiring dengan berakhirnya Asian Games 2018, api pada ujung pangkal kaldron yang berada di depan Stadion Utama Gelora Bung Karno pun dipadamkam. Api dipadamkan saat pesta closing ceremony Asian Games 2018, Minggu (2/9/2018) malamKOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Seiring dengan berakhirnya Asian Games 2018, api pada ujung pangkal kaldron yang berada di depan Stadion Utama Gelora Bung Karno pun dipadamkam. Api dipadamkan saat pesta closing ceremony Asian Games 2018, Minggu (2/9/2018) malam
Sebelum Asian Games digelar, panitia menyeleksi para sukarelawan. Tak kurang dari 50.000 orang mendaftar, meski yang terpilih hanya 30.000 orang saja.

Baik pria maupun wanita yang menjadi sukarelawan tersebut, terus berlatih di bawah teriknya matahari, untuk menghadirkan sebuah pembukaan yang dahsyat.

Di saat yang sama, ada pula dari mereka yang bertugas memberikan informasi kepada atlet, ofisial, media asing, dan juga wisatawan yang bertanya segala hal seputar kegiatan yang berlangsung.

SCMP menulis, bahwa para sukarelawan yang bekerja pada ajang kali ini termasuk yang terbaik dan telah memainkan peran utama dalam keberhasilan Asian Games.

"Terima kasih Jakarta, Anda akan menjadi kota kandidat Olimpiade yang layak," tulis SCMP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau