Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajib Baca, Pesawat Terbesar di Dunia dan Harga Wisma Atlet Kemayoran

Kompas.com - 02/09/2018, 12:02 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi tentang pesawat terbesar di dunia menjadi berita paling populer di kanal Properti Kompas.com, Sabtu (1/9/2018).

Selain itu, kabar mengenai harga ideal Wisma Atlet Kemayoran jika dijual ke pasar dan pembangunan rumah dalam waktu hanya 28 hari di Sao Paolo, Brasil, juga menarik perhatian banyak pembaca.

Berikut ini berita terpopuler selengkapnya:

1. Pesawat terbesar di dunia ternyata bukan Airbus A380

Antonov An-225 merupakan pesawat terbesar hasil karya para insinyur Uni Soviet sebelum berakhirnya era perang dingin.

An-225 pernah membuat kagum dunia dengan ukurannya. Lebar rentang sayapnya saja bisa mencapai 84 meter. Ukuran ini lebih besar dibanding panjang lima truk kontainer.

Lebar pesawat ini bahkan mengalahkan lebar sayap pesawat penumpang terbesar di dunia saat ini, Airbus A380.

Hanya satu pesawat An-225 yang pernah diselesaikan oleh perusahaan penerbangan Antonov. Pesawat ini dinamai Mriya yang berarti mimpi dalam bahasa Ukraina. Pada tahun 1988, pesawat ini memulai penerbangan perdananya. 

Berita selengkapnya: Bukan Airbus A380, Inilah Pesawat Terbesar di Dunia

2. Harga ideal Wisma Atlet Kemayoran jika dijual

Para atlet peserta Asian Games 2018 dari berbagai negara tiba di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu (15/8/2018). Panitia Asian Games 2018 (INASGOC) mencatat sudah 1.483 Atlet dari 37 negara peserta yang menghuni Wisma Atlet Kemayoran.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Para atlet peserta Asian Games 2018 dari berbagai negara tiba di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu (15/8/2018). Panitia Asian Games 2018 (INASGOC) mencatat sudah 1.483 Atlet dari 37 negara peserta yang menghuni Wisma Atlet Kemayoran.

Siapa yang tak kesengsem memiliki hunian di tengah kota, dikelilingi sejumlah fasilitas mentereng, dan akses yang mudah dijangkau serta dekat dengan tempat kerja? 

Wisma Atlet Kemayoran mempunyai semua faktor itu yang sangat diidamkan para pencari rumah.

Hanya, tempat tinggal sementara untuk para atlet Asian Games 2018 dan Paragames 2018 ini belum diputuskan apakah akan dijual secara komersial menjadi rumah susun milik (rusunami), atau tetap sesuai peruntukkan sebagai rumah susun sewa (rusunawa).

Keputusan akhir soal peruntukan ini berada di tangan Pusat Pengelolaan Kompleks (PPK) Kemayoran Kementerian Sekretariat Negara.

Lepas dari itu, berapa harga yang pantas untuk Wisma Atlet Kemayoran ini jika nanti dilepas ke pasar secara komersial?

Berita selengkapnya: Ini Harga Ideal Wisma Atlet Kemayoran Jika Dilepas ke Pasar

3. Rumah ini dibangun cuma 28 hari 

Rumah prefabrikasiCurbed Rumah prefabrikasi

Rumah tidak bisa dibangun dalam waktu semalam, tetapi pada kasus rumah prefabrikasi ini, dapat dibangun dalam kurun waktu kurang dari sebulan.

Adalah firma arsitek Artur Casas yang bekerja sama dengan perusahaan rekayasa konstruksi SysHaus mendesain rumah prefab di Sao Paolo, Brasil, yang dibangun dalam waktu hanya 28 hari.

Rumah seluas 2.200 kaki persegi atau setara 204 meter persegi ini dirancang ramah lingkungan.

Rumah ini dibangun dengan menggunakan bahan yang sepenuhnya dapat didaur ulang serta ada beberapa teknologi yang digunakan.

Berita selengkapnya: Bisa Ditiru, Bangun Rumah Cuma 28 Hari

4. Moskow, kota dengan pencakar langit terbanyak di Eropa 

Beginilah Lakhta Center, gedung tertinggi di Eropa, jika sudah selesai dibangun.Viktor Sukharukov ©Lakhta Center/CNN Beginilah Lakhta Center, gedung tertinggi di Eropa, jika sudah selesai dibangun.

Meski jumlah pencakar langit di benua biru kalah banyak dibanding Asia, tetapi Eropa tak kehilangan pesonanya.

Di benua ini, Rusia merajai daftar jumlah bangunan pencakar langit terbanyak. Negara ini memiliki 6 bangunan berjuluk supertall  atau dengan ketinggian lebih dari 300 meter.

Bahkan berdasarkan data dari Council of Tall Building and Urban Habitat, bangunan tertinggi di benua biru saat ini dipegang oleh Lakhta Center di kota St Petersburg, Rusia.

Gedung yang masih dalam tahap konstruksi ini memiliki ketinggian 462 meter dan rencananya rampung pada tahun 2019.

Berita selengkapnya: Moskow, Rumahnya Pencakar Langit Eropa

5. Ada hutan dan air terjun di terminal baru Bandara Svarnabhumi 

Desain terminal baru Bandara Suvarnabhumi karya tim arsitek DBLAP.DBLAP Desain terminal baru Bandara Suvarnabhumi karya tim arsitek DBLAP.

Tim arsitek asal Thailand, DBALP, memenangi kompetisi untuk merancang desain terminal baru Bandara Svarnabhumi. Nantinya, bandara ini akan dilengkapi dengan hutan dan air terjun di dalamnya.

Di dalam terminal baru ini nantinya terdapat dua struktur modular, yang masing-masing berukuran 36x36 meter dan 18x18 meter. Didukung kolom kayu khas yang muncul bak pohon raksasa, luas area ini mencapai 348.000 meter persegi.

Sementara itu, hutan di dalam ruangan yang terbentang di area seluas 16.132 meter persegi dirancang sebagai pertunjukan langsung bagi pengunjung untuk dapat mewarisi sistem ekologi tropis alami.

Berita selengkapnya: Terminal Baru Bandara Svarnabhumi Dilengkapi Hutan dan Air Terjun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com