Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara 4 Kota Dunia Perangi Polusi

Kompas.com - 31/08/2018, 16:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Rencananya, Stefano Boeri akan mengembangkan bangunan serupa di beberapa kota berpolusi tinggi di China, seperti Shijiazhuang, Lishui, Liuzhou, Guizhou, Shanghai, dan Chongqing.

Milan

Sebuah firma konstruksi di Italia mengembangkan inovasi semen biodinamik. Semen ini mampu menyerap nitrogen oksida dan polutan sulfur di udara, kemudian mengubahnya menjadi garam. Mineral ini akan hilang ketika hujan.

Bahan semen ini kemudian diaplikasikan dalam pembangunan gedung The Palazzo yang dirancang oleh arsitek Nemesi and Partners.

The Palazzo atau Smog Eating Building menjadi bangunan pertama yang mempu menyerap polutan di udara.

Bangunan ini mampu mengurangi penggunaan energi sebesar 40 persen. Selain itu, The Palazzo juga memiliki atap kaca dengan panel surya.

Panel ini bisa memberikan pasokan daya listrik sebesar 140 kilowatt, seperti dikutip dari Dailymail.

Pembangunan The Palazzo membutuhkan 2.200 ton bahan semen yang diklaim mampu menahan tekanan lebih tinggi dibanding semen biasa.

Beijing

Kota Beijingwikipedia.org Kota Beijing
Dengan predikat sebagai kota dengan tingkat polusi paling tinggi di dunia, pemerintah Beijing un melakukan berbagai upaya untuk mengurangi pencemaran di wilayah tersebut.

Selain mengurangi penggunaan batu bara, kota ini juga merencanakan pembangunan ventilation corridor.

Pembangunan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mengurangi polusi udara dan hawa panas di kota.

Menurut badan meteorologi Beijing, temperatur di pusat lebih tinggi 3 derajat dibanding area sekitarnya.

Koridor ini terdiri dari taman, hutan, sungai, jembatan jalan raya, dan bangunan bertingkat rendah. Dengan pembangunan ini, tiupan angin dari utara akan memecah polutan di udara.

Saat ini sudah ada 10 usulan ventilation corridor dengan lebar sebesar satu kilometer, dan tujuh lainnya dengan lebar 200 meter.

Madrid

Bulan November mendatang, pemerintah Kota Madrid menerapkan larangan penggunaan kendaraan di pusat kota. Mobil yang melanggar aturan ini akan dikenai sanksi berupa denda sebesar 90 euro.

Aturan ini berlaku bagi kendaraan milik penduduk di luar Kota Madrid. Kendaraan yang diizinkan berada di zona ini adalah mobil milik penduduk, kendaraan pengiriman non emisi, taksi, dan kendaraan umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau