Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara 4 Kota Dunia Perangi Polusi

Untuk itulah berbagai kota di dunia mulai melakukan upaya penanganan polusi, seperti empat kota ini:

Nanjing

Polusi merupakan salah satu masalah utama di Nanjing. Arsitek kenamaan, Stefano Boeri membuat rancangan gedung ramah lingkungan yang sekaligus berfungsi sebagai hutan kota.

Gedung dengan julukan Nanjing Vertical Garden ini merupakan yang pertama di Asia. Gedung ini merupakan proyek ketiga karya Stefano Boeri Architects setelah bangunan seruapa dibangun di Milan dan Lausanne.

Desainnya mirip dengan rancangan purwarupa Milan Vertical Forest.

Melansir laman Stefano Boeri Architetti, kedua bangunan ini menjadi salah satu hutan kota yang menyediakan pasokan udara bersih dengan berbagai macam tanaman hijau di sekelilingnya.

Selain itu ada pula 500 tanaman berukuran sedang serta 2.500 buah tanaman gantung dan semak belukar menghiasi lahan seluas 6.000 meter persegi.

Berlokasi di Nanjing Pukou District, dua buah menara berdiri tegak dengan ketingian masing-masing 200 dan 180 meter.

Gedung pertama akan menjadi ruang perkantoran, museum, private club, dan sekolah arsitektur hijau.

Gedung kedua, akan menjadi hotel yang dikelola oleh Hyatt dengan 247 kamar.

Gedung ini juga dilengkapi dengan podium setinggi 20 meter yang berfungsi sebagai ruang komersial, rekreasi, serta ruang pendidikan.

Nantinya, Nanjing Vertical Tower bisa menyerap 25 ton karbon dioksida setiap tahun.

Bangunan ini juga mampu menyediakan pasokan 60 kilogram oksigen per hari bagi warga Nanjing.

Rencananya, Stefano Boeri akan mengembangkan bangunan serupa di beberapa kota berpolusi tinggi di China, seperti Shijiazhuang, Lishui, Liuzhou, Guizhou, Shanghai, dan Chongqing.

Milan

Bahan semen ini kemudian diaplikasikan dalam pembangunan gedung The Palazzo yang dirancang oleh arsitek Nemesi and Partners.

The Palazzo atau Smog Eating Building menjadi bangunan pertama yang mempu menyerap polutan di udara.

Bangunan ini mampu mengurangi penggunaan energi sebesar 40 persen. Selain itu, The Palazzo juga memiliki atap kaca dengan panel surya.

Panel ini bisa memberikan pasokan daya listrik sebesar 140 kilowatt, seperti dikutip dari Dailymail.

Pembangunan The Palazzo membutuhkan 2.200 ton bahan semen yang diklaim mampu menahan tekanan lebih tinggi dibanding semen biasa.

Beijing

Selain mengurangi penggunaan batu bara, kota ini juga merencanakan pembangunan ventilation corridor.

Pembangunan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mengurangi polusi udara dan hawa panas di kota.

Menurut badan meteorologi Beijing, temperatur di pusat lebih tinggi 3 derajat dibanding area sekitarnya.

Koridor ini terdiri dari taman, hutan, sungai, jembatan jalan raya, dan bangunan bertingkat rendah. Dengan pembangunan ini, tiupan angin dari utara akan memecah polutan di udara.

Saat ini sudah ada 10 usulan ventilation corridor dengan lebar sebesar satu kilometer, dan tujuh lainnya dengan lebar 200 meter.

Madrid

Bulan November mendatang, pemerintah Kota Madrid menerapkan larangan penggunaan kendaraan di pusat kota. Mobil yang melanggar aturan ini akan dikenai sanksi berupa denda sebesar 90 euro.

Aturan ini berlaku bagi kendaraan milik penduduk di luar Kota Madrid. Kendaraan yang diizinkan berada di zona ini adalah mobil milik penduduk, kendaraan pengiriman non emisi, taksi, dan kendaraan umum.

https://properti.kompas.com/read/2018/08/31/163000121/cara-4-kota-dunia-perangi-polusi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke