Tanaman indoor yang bisa digunakan juga cukup beragam. Nelza menambahkan, tanaman seperti monstera dan sirih gading bisa menjadi salah satu pengisi kokedama. Ada pula tanaman kaktus atau begonia jika menginginkan tampilan yang lebih artistik.
Mengaplikasikan kokedama ke interior rumah cukup mudah. Tanaman ini bisa menjadi dekorasi unik dan menambah nilai artistik pada ruangan. Kokedama juga dapat diletakkan di atas meja atau digantung di sudut-sudut ruangan rumah.
"Value-nya ada pada bentuknya yang bulat dan tidak menggunakan pot lagi," ucap Nelza yang juga merupakan Landscape Architect & Creative Director di Emillie Garden.
Pembuatan dan perawatan
Jika di Jepang menggunakan lumut hijau segar, maka daerah tropis seperti Indonesia, lumut hitam dapat digunakan sebagai pengganti. Selanjutnya, media tanam tersebut dilapisi dengan tali goni sebagai pemanis.
Membentuk kokedama juga cukup mudah, Nelza mengatakan bentuknya harus disesuaikan dengan besaran dan volume tanaman.
Membuat bentuknya menjadi bulat sempurna membutuhkan kesabaran. Nelza mengaku, bentuk bulat yang kokedama dibuat secara handmade.
"Jadi bisa dibilang kokedama sangat ramah lingkungan, karena tidak menggunakan plastik," tutur dia.
Jika tidak ingin repot, kokedama juga dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu tergantung dari ukuran, kelangkaan tanaman, serta tingkat kesulitan pembuatannya.
Sementara untuk perawatan, Nelza mengatakan cukup disiram satu atau dua kali dalam sehari. Kokedama juga perlu dijemur di bawah sinar matahari agar mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Selain itu, kokedama perlu diberi pupuk minimal sekali dalam satu bulan, serta perlu berganti media tanam selama enam bulan sekali. Perawatan yang mudah membuat tanaman ini kini banyak digemari.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan