Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Air Bersih dan Sanitasi Korban Gempa Lombok Ditambah

Kompas.com - 22/08/2018, 19:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kebutuhan para pengungsi korban gempa bumi di Pulau Lombok akan air bersih dan sanitasi menjadi perhatian pemerintah.

Untuk itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meningkatkan jumlah bantuan pasokan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi karena itu merupakan prioritas utama.

“Dalam kondisi darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi,” ucap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Selasa (21/8/2018).

Baca juga: Rekompak, Cara Pemerintah Bangun Rumah Terdampak Gempa Lombok

Kementerian PUPR sudah membuat 44 sumur bor dan pompa air tanah berkapasitas 15-20 liter per detik untuk menyediakan air baku.

Sumur bor dan pompa air itu saat ini sudah difungsikan lima unit di Kabupaten Lombok Timur dan 39 unit di Kabupaten Lombok Utara.

Hingga sekarang, jumlah bantuan penyediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi berupa 228 unit hidran umum (HU) berkapasitas 2.000 liter dan 65 unit HU berkapasitas 1.000 liter.

Sementara itu, distribusi air bersih dilakukan menggunakan 19 mobil tangki air (MTA) ke wilayah yang telah disepakati bersama Basarnas, PMI, BNPB, dan kepolisian.

Air itu kemudian ditampung menggunakan tandon air dan hidran umum berkapasitas 4.000 liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com