Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Unik di Singapura Serba Terbuka

Kompas.com - 22/08/2018, 13:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Dezeen

KOMPAS.com - Studio arsitektur Singapura, Formwerkz Architects, membuat desain masjid tradisional dengan menciptakan permukaan bermotif dan berbentuk seperti cetakan.

Masjid itu bernama Al-Islah. Lokasinya berada di Punggol, sebuah lingkungan padat penduduk di timur laut Singapura.

Daerah ini sedang mengalami perkembangan yang signifikan, antara lain dengan hadirnya Singapore Institute of Technology yang membuat kampus baru di sana.

Di sekitarnya, dibangun pula perumahan bertingkat untuk mengakomodasi populasi yang kian meningkat.

Masjid Al-Islah di Singapura.Dezeen.com Masjid Al-Islah di Singapura.

Masjid Al-Islah dibagi menjadi tiga area, yaitu ruang shalat, pusat pendidikan Islam, dan ruang administrasi.

Ketiga area itu dihubungkan dengan teras yang ditinggikan dan berlanskap terbuka yang disediakan untuk umum.

"Pembangunan masjid ini ditujukan untuk menjadi contoh keterbukaan, mencerminkan aspirasi Islam kontemporer di Singapura," kata arsitek Alan Tay, seperti dipublikasikan Dezeen.com.

Namun, niat itu memiliki tantangan tersendiri mengingat lokasinya yang berdekatan dengan permukiman penduduk.

Posisi bangunan yang memiliki koneksi langsung ke lingkungan sekitarnya dan pembatasan yang tidak begitu jelas menimbulkan masalah mengenai kesucian tempat ibadah itu.

 

Masjid Al-Islah di Singapura.Dezeen.com Masjid Al-Islah di Singapura.

Fasad di atas ruang shalat berupa dinding yang berkisi-kisi dan terdapat kubah.

Hal itu dimaksudkan untuk menciptakan rasa keterbukaan, selain juga sebagai ventilasi dan pencahayaan alami untuk ruang di dalamnya.

Struktur beton bertulang dilapisi dengan cat bertekstur warna pasir.

Untuk elemen seperti kubah, pintu melengkung, dan menara berbentuk ramping dipilih menggunakan warna cat abu-abu gelap.

Alan Tay menambahkan, pola dasar dan lengkungan layaknya bangunan di negara-negara Arab menjadi pengaruh sebagai bentuk Islam tradisional.

"Lengkungan itu dirancang untuk memungkinkan bentangan yang lebih luas di ruang shalat dan penopang di serambi pintu masuk utama," ujarnya.

Halaman:
Sumber Dezeen
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com