Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler: Tiga Kota di Asia Tenggara Terancam Tenggelam

Kompas.com - 21/08/2018, 10:30 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemanasan global menjadi ancaman bagi sejumlah kota di dunia. Tak hanya Jakarta, kota-kota tersebut juga terancam tenggelam dalam beberapa waktu ke depan.

Kabar tersebut menjadi berita terpopuler di kanal properti Kompas.com, sepanjang Senin (20/8/2018).

Hal lain yang tak kalah menarik yaitu soal fenomena properti syariah. Seperti apa fenomenanya dan hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum membeli properti ini?

Simak kabar selengkapnya berikut ini.

1. Tiga kota d Asean terancam tenggelam

Peningkatan permukaan air laut akibat melelehnya es dan gletser menjadi salah satu dampak pemanasan global.

Persoalan ini menghantui sejumlah kota besar di dunia. Terlebih, kota-kota yang setiap tahun mengalami penurunan muka tanah cukup besar lantaran pembangunan masif serta eksploitasi air tanah besar-besaran.

Jakarta menjadi salah satu kota di dunia yang mengalami penurunan muka tanah terparah. Diwartakan BBC, selama 30 tahun terakhir terjadi penurunan hingga 4 meter di ibu kota Indonesia ini.

Selain Jakarta, ada pula kota-kota di Asean yang mengalami hal serupa. Di mana saja?

Baca juga: Selain Jakarta, 3 Kota ASEAN Ini Juga Terancam Tenggelam

Ilustrasi tolKementerian PUPR Ilustrasi tol

2. Rp 19 triliun, estimasi dana Tol Solo-Yogyakarta

Investasi proyek Tol Solo-Yogyakarta memakan angka fantasti, yaitu Rp 19 triliun. Besarnya investasi lantaran tol yang dirancang sepanjang 70 kilometer ini sebagian dibuat melayang atau elevated.

"Itu sampai Kulon Progo, akses bandara nantinya," kata Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto di Kementerian PUPR, Senin (20/8/2018).

Adhi berencana berkolaborasi dengan Gama Group untuk menggarap proyek prakarsa ini. Dokumen feasibility study pun telah diserahkan.

Saat ini, imbuh Budi, pihaknya masih menunggu proses lelang dimulai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Ia berharap, eksekusi fisik tol ini dapat dimulai tahun depan.

Baca juga: Rp 19 Triliun, Estimasi Dana Tol Solo-Yogyakarta

Proyek jalan tol Depok - Antasari (Desari) di Depok, Jawa Barat, , Sabtu (1/11/2017). Tol ini diharapkan mampu mengurai kepadatan di Tol Jagorawi serta jalur utama TB Simatupang dan Lenteng Agung. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
KRISTIANTO PURNOMO Proyek jalan tol Depok - Antasari (Desari) di Depok, Jawa Barat, , Sabtu (1/11/2017). Tol ini diharapkan mampu mengurai kepadatan di Tol Jagorawi serta jalur utama TB Simatupang dan Lenteng Agung. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau