Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Harga Tanah Bundaran HI Paling Mahal di Indonesia?

Kompas.com - 17/08/2018, 16:31 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang Asian Games ke-18, sejumlah lokasi di Jakarta dipercantik dengan berbagai ornamen, seperti pemasangan instalasi bambu, karya Joko Avianto.

Lokasi pemasangan karya seni bambu tersebut berada di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), tempat yang menurut Gubernur DKI Anies Baswedan paling mahal di Jakarta, bahkan Indonesia.

Lalu benarkah tanah di Bundaran HI termahal?

Jawabannya bisa iya, bisa tidak.

Menurut CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, nilai tanah tidak hanya ditentukan berdasarkan lokasi semata. Namun ada variabel lain yang juga jadi acuan, seperti Koefisien Lantai Bangunan (KLB).

“Enggak juga, sekarang nilai tanah bukan hanya lokasi. Tapi tergantung KLB-nya,” ujar Hendra kepada Kompas.com, Jumat (17/8/2018).

Hendra menegaskan, kawasan Sudirman dan Thamrin memang menjadi yang termahal, namun untuk harga tanah sangat tergantung pada nilai KLB-nya.

instalasi seni Bambu Getih Getah di Bundaran HI, Kamis (16/8/2018).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR instalasi seni Bambu Getih Getah di Bundaran HI, Kamis (16/8/2018).
Menurut dia, jika ada dua tanah berada di lokasi yang sama namun nilai KLB-nya berbeda, maka bisa jadi harga tanah dengan nilai KLB lebih tinggi yang jauh lebih mahal.

Sebagai contoh ada dua bidang tanah di lokasi yang sama, namun nilai KLB masing-masing 5 dan 10, bisa dipastikan harga tanah di lokasi kedua jauh lebih mahal.

Untuk kawasan Bundaran HI sendiri, Hendra mengatakan nilai KLB-nya berada di antara 5 hingga 10, dengan harga tanah berada di kisaran Rp 150 juta sampai Rp 200 juta per meter persegi. 

“Di daerah Thamrin ada beberapa lahan yang memiliki KLB mencapai 8 sampai 10. Namun ada juga yang separuhnya,” tutur Hendra.

Sementara harga tanah di Sudirman bisa lebih mahal dari Thamrin, jika KLB lahannya lebih tinggi.

Kawasan NJOP termahal

Di Jakarta terdapat beberapa lokasi yang menjadi incaran para pebisnis properti, seperti kawasan Sudirman Central Business District (SCBD).

Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menaikkan nilai jual objek pajak (NJOP) di sejumlah kawasan di DKI Jakarta.

Suasana penyebrang saat melintasi pelican Crossing di Jalan MH Thamrin, Selasa (31/7/2018)KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Suasana penyebrang saat melintasi pelican Crossing di Jalan MH Thamrin, Selasa (31/7/2018)
Kenaikan ini tercantum pada Peraturan Gubernur Nomor 24 Tahun 2018 tentang Penetapan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan Tahun 2018.

Dalam Pergub tersebut, tercantum NJOP tertinggi berada di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, sebesar Rp 93.963.000 per meter persegi. Berdasarkan data ini, Jalan Jenderal Sudirman menjadi kawasan dengan NJOP termahal.

Lalu berapa harga tanah di kawasan ini?

Hendra mengungkapkan harga tanah di kawasan ini mencapai Rp 100 juta sampai Rp 250 juta per meter persegi.

“Harga propertinya kalau kita anggap dari strata title di kisaran Rp 55 juta sampai Rp 75 juta per meer perseginya,” ujar Hendra.

Jalur trotoar di koridor Jalan Sudirman-Thamrin.Kementerian PUPR Jalur trotoar di koridor Jalan Sudirman-Thamrin.
Tingginya harga tanah di kawasan ini, menurut Hendra lantaran Jalan Jenderal Sudirman menjadi pusat bisnis dan keuangan. Perusahaan keuangan baik lokal maupun global membuka kantor di wilayah ini.

“Jadi kalau lihat di daerah Sudirman ini 70 persen perusahaan bergerak di bidang keuangan. Daerah yang dianggap paling prestige,” ujar dia.

Ke depan, menurut Hendra, kawasan ini akan semakin dilirik, kebutuhan perkantoran paling banyak berada di daerah ini, ditambah dengan adanya mass rapid transit (MRT).

Hendra menambahkan, secara garis besar semua daerah di kota-kota besar di dunia memiliki jalan yang juga berfungsi sebagai pusat bisnis dan keuangan. Jalan ini, lanjut dia menjadi paling mahal secara komersial.

“Di seluruh dunia ada jalan yang semua isinya perbankan, jalan itu jadi jalan termahal dan prestisius,” ungkapnya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!



Terkini Lainnya
Pemerintah Pastikan Tak Ada Hak Atas Tanah yang Terbit untuk Vila Pulau Padar
Pemerintah Pastikan Tak Ada Hak Atas Tanah yang Terbit untuk Vila Pulau Padar
Berita
5 Rumah Murah di Kabupaten Situbondo, Ada yang Rp105 Juta
5 Rumah Murah di Kabupaten Situbondo, Ada yang Rp105 Juta
Listing Properti
Heboh Proyek 600 Vila di Pulau Padar: Hoaks dan Hak Atas Tanah Belum Ada
Heboh Proyek 600 Vila di Pulau Padar: Hoaks dan Hak Atas Tanah Belum Ada
Berita
Perumahan Resor Rp 400 Jutaan di Parung Panjang Resmi Diluncurkan
Perumahan Resor Rp 400 Jutaan di Parung Panjang Resmi Diluncurkan
Listing Properti
Mangkuluhur City, Jejak Megaproyek Rp 13 Triliun Tommy Soeharto di Jantung Jakarta
Mangkuluhur City, Jejak Megaproyek Rp 13 Triliun Tommy Soeharto di Jantung Jakarta
Listing Properti
5 Rumah Murah di Kabupaten Magetan, Dekat ke Jawa Tengah Juga
5 Rumah Murah di Kabupaten Magetan, Dekat ke Jawa Tengah Juga
Listing Properti
Bangun 50 Vila di Lombok dengan MoLi, WEGE Tak Gunakan Alat Berat
Bangun 50 Vila di Lombok dengan MoLi, WEGE Tak Gunakan Alat Berat
Konstruksi
Makassar Pusat MICE Indonesia Timur, 3 Fasilitas Baru Resmi Beroperasi
Makassar Pusat MICE Indonesia Timur, 3 Fasilitas Baru Resmi Beroperasi
Listing Properti
Astra Benamkan Investasi Jangka Panjang, Bangun Sekolah di NTT
Astra Benamkan Investasi Jangka Panjang, Bangun Sekolah di NTT
Konstruksi
Survei: Ubud Masuk 10 Kota Teraman Dunia untuk Digital Nomad Perempuan
Survei: Ubud Masuk 10 Kota Teraman Dunia untuk Digital Nomad Perempuan
Berita
Gandeng WWF, SMI Lembaga Finansial Pertama Terapkan Standar Global TNFD
Gandeng WWF, SMI Lembaga Finansial Pertama Terapkan Standar Global TNFD
Konstruksi
Maruarar Tantang Hendrar Priadi, Kawal 3 Juta Rumah Bebas Korupsi
Maruarar Tantang Hendrar Priadi, Kawal 3 Juta Rumah Bebas Korupsi
Berita
Program 3 Juta Rumah Dapat Jatah Rp 57,7 Triliun dari APBN 2026
Program 3 Juta Rumah Dapat Jatah Rp 57,7 Triliun dari APBN 2026
Berita
Septic Tank Biofilter: Jenis, Kelebihan, dan Cara Kerjanya
Septic Tank Biofilter: Jenis, Kelebihan, dan Cara Kerjanya
Tips Properti
Prabowo Pastikan 770.000 Rumah Akan Didanai APBN 2026
Prabowo Pastikan 770.000 Rumah Akan Didanai APBN 2026
Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau