JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar kawasan industri yang menunjukkan kondisi stabil pada 2017 lalu, mendorong kenaikan harga lahan pada tahun ini.
Riset Leads Property Indonesia menyebut peningkatan harga akan berada pada titik maksimal lima persen, menjadi sekitar Rp 2,85 juta per meter persegi.
Baca juga : Ekspansi China Dorong Pertumbuhan Kawasan Industri
Harga tanah industri tertinggi berada di wilayah Cikarang. Berbeda dengan kawasan industri lainnya, lahan di sini selain untuk industri, juga dimanfaatkan untuk pengembangan fasilitas seperti perumahan, pertokoan, sekolah, hotel, dan rumah sakit.
CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono mengatakan, Cikarang serta bagian timur lain Jakarta seperti Karwang dan Purwakarta, masih menjadi favorit karena infrastruktur baru terus dipercepat seperti light rail transit (LRT), Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Elevated), dan kelak kereta api cepat.
"Pengembangan infrastruktur mendorong kenaikan permintaan. Hal ini berdampak pada kenaikan harga tanah," ujar Hendra kepada Kompas.com, Jumat (2/3/2018).
Hendra memprediksi fenomena kebangkitan pasar kawasan industri di Jadebotabek juga terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kedua kawasan ini akan menjadi daerah sasaran berikutnya. Alasannya, tak bukan karena harga lahan dan upah minimum relatif lebih murah dibanding wilayah Jabodetabek.
Sektor logistik
Tahun ini, lanjut Hendra, sektor logistik cenderung tetap aktif dan tumbuh karena perkembangan kawasan berikat di seluruh Indonesia.
Hal ini seiring upah yang lebih tinggi di wilayah ini, tenaga kerja lebih terampil untuk ditempatkan di Jakarta dan wilayah yang lebih luas. Sementara tenaga kerja tidak terampil akan berbasis di lokasi lain.
Pergudangan juga tak kalah aktif ditransaksikan karena pertumbuhan pemain e-commerce, peritel, dan juga pemasok yang lebih suka menyewa gudang di dekat Jakarta.
Ada pun pasokan baru lahan industri tahun ini akan meningkat satu hingga 2 persen menjadi 11.700 hektar di wilayah Jabodetabek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.