Inovasi pendanaan
Nada positif dan optimistis juga dikemukakan pelaku bisnis infrastruktur, termasuk badan usaha jalan tol (BUJT).
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani pun memastikan tak ada proyek jalan tol yang konsesinya telah dimiliki perseroan, ditunda atau dibatalkan.
Bahkan, kata Desi, Jasa Marga ditargetkan pemerintah untuk menyelesaikan Tol Trans Jawa agar pada 2019 nanti tersambung seluruhnya dari Merak hingga Banyuwangi.
"Pengerjaannya terus dipercepat tanpa mengabaikan kualitas. Beberapa ruas mampu diselesaikan sesuai jadwal," kata Desi, Kamis (9/8/2018).
Meski demikian, Desi mengakui, jalan tol merupakan proyek besar yang bersifat capital intensive dan juga skilled labour intensive.
"Butuh dana besar. Oleh karena itu, kami harus melakukan inovasi terus menerus terutama di segmen pendanaan. Terbaru kemarin adalah kredit sindikasi dengan sejumlah bank syariah, reksa dana penyertaan terbatas (RDPT), obligasi, global bonds, dan lain-lain," terang Desi.
Segala terobosan dan cara pencarian dana inovatif akan selalu dikembangkan oleh Jasa Marga, selama itu positif dan mendukung percepatan infrastruktur nasional, akan terus diupayakan.
Pasalnya, kata Desi, Indonesia sudah sangat tertinggal jauh dari negara tetangga dalam hal pembangunan infrastruktur.
Saat ini Jasa Marga memiliki konsesi pengelolaan jalan tol sepanjang 1.527 kilometer dengan market share 65 persen dan transacted (beroperasi) 80 persen.
Hingga semester I-2018, BUMN ini telah menyelesaikan 787 kilometer, sisa 200-an kilometer yang merupakan bagian dari Jaringan Tol Trans Jawa, akan dirampungkan hingga akhir tahun ini.
"Itu Jalan Tol Batang-Semarang, Salatiga-Kartasura, Wilangan-Kertosono, dan Kertosono-Pasuruan," ungkap Desi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.