- Ukuran kerikil juga harus diperhatikan. Kerikil yang baik memiliki ukuran maksimum 2 milimeter, dengan gradasi yang baik.
- Gunakan semen tipe 1.
- Penambahan air juga dilakukan sedikit demi sedikit, serta disesuaikan agar beton dalam keadaan pulen (tidak encer dan tidak terlalu kental).
b. Mortar : 1 ember semen, 4 ember pasir, dan air secukupnya
c. Fondasi: terbuat dari batu kerikil atau batu kali yang keras.
d. Kayu yang digunakan harus berkualitas baik, keras, berwarna gelap, tidak ada keretakan, dan lurus.
Struktur Utama
a. Ukuran minimum fondasi: Jika keadaan tanah cukup keras, fondasi batu dapat dibuat dengan ukuran:
- Lebar atas: minimal 30 sentimeter
- Lebar bawah: minimal 60 sentimeter
- Ketinggian: minimal 60 sentimeter
b. Balok pengikat/slof
- Ukuran balok: 15 x 20 sentimeter
- Tulangan utama: 10 milimeter
- Tulangan begel: 8 milimeter
- Jarak tulangan begel: 15 sentimeter
- Tebal selimut beton: 15 sentimeter
c. Spesifikasi Kolom
- Ukuran kolom: 15 x 15 sentimeter
- Tulangan utama baja: 10 milimeter
- Tulangan begel baja: 8 milimeter
- Jarak antar begel: 15 sentimeter
- Tebal selimut beton dari sisi terluar: 15 milimeter.
d. Balok Pengikat/Ring
Struktur Atap
a. Bingkai ampig: terbuat dari struktur beton bertulang, dengan ukuran 15 x 12 sentimeter.
b. Ampig terbuat dari susunan bata dengan komposisi adukan 1 semen : 4 pasir, dan diplester.
c. Pada bagian gunung gunung atau ampig terbuat dari pasangan bata yang diplester.
- Tulangan utama: 10 milimeter
- Begel: 8 milimeter
- Tebal selimut beton 1 sentimeter
d. Bahan ringan seperti papan dan GRC (Glassfiber Reinforced Cement) dianjurkan untuk meminimalisir dampak jika ampig roboh.
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Departemen Pekerjaan Umum (PU) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) Konstruksi atap Pembangunan Rumah Aman Gempa
Dinding
a. Diameter angkur: 10 milimeter, dipasang dengan panjang 40 sentimeter setiap 6 lapis bata.