Paling parah
Kepala BNPB Willem Rampangilei saat bertemu Basuki menuturkan, Pemda Kabupaten Lombok Utara lumpuh sehingga mengharapkan bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi.
"Untuk itu, kita konsentrasi disini bukan berarti tidak memperhatikan yang lain. Yang lain tetap kita perhatikan. Jadi yang penting, kami minta masyarakat untuk tetap sabar dan percaya bahwa kita akan bekerja keras untuk itu," kata Willem usai bertemu Basuki.
Ia pun berharap agar Kementerian PUPR turut membantu dalam memverifikasi serta kategorisasi rumah yang mengalami kerusakan, sehingga penanganan dapat berjalan cepat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku telah menerima laporan dari Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi soal dampak yang ditimbulkan akibat gempa.
"Menurut Gubernur tadi pagi, di sekitar Lombok Utara itu 70 perssen bangunan rusak," kata Kalla di Kantor MUI, Jakarta Pusat, kemarin.
Baca juga: Wapres Kalla Dapat Laporan 70 Persen Bangunan di Lombok Utara Rusak
Kalla yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) mengatakan, PMI sudah turun ke Lombok untuk membantu proses evakuasi warga.
PMI juga mendirikan sejumlah pos kesehatan di Lombok untuk membantu penanganan korban yang terluka.
"Saya berbicara dengan Pak Gubernurn, kebutuhan dasarnya antara lain air. Jadi kami kirim tangki air ke sana," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyatakan, akan mengumpulkan data terlebih dahulu soal jumlah rumah yang rusak beserta kondisinya. Pemerintah pun memastikan akan membantu masyarakat yang terkena musibah.
"Saya kira kita akan melihat di lapangan. Karena kemarin (magnitudo) 5, ini 7. Tapi kalau bantuan iya, jumlahnya belum (bisa dipastikan)," kata Presiden usai meninjau latihan atlet pencak silat di Pendopo Pencak Silat, Jakarta Timur.
Baca juga: Jokowi Pastikan Bantuan untuk Korban Gempa NTB Sudah Dikirim
Pastikan kebutuhan dasar
Basuki menambahkan, Kementerian PUPR akan memenuhi kebutuhan dasar warga dan para pengungsi selama masa tanggap darurat. Terutama kebutuhan air dan sanitasi.
Saat ini, Kementerian PUPR telah mendatangkan sarana dan prasarana pendukung baik yang berasal dari gudang peralatan di Bekasi maupun Bali yang telah didistribusikan ke sejumlah posko.
Dari Bali, bantuan itu meliputi 30 unit tenda hunian darurat (THD), 16 unit Hidran Umum (HU) kapasitas 2000 liter, dan 30 unit HU kapasitas 1000 liter.
Basuki juga telah memerintahkan Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Gani Ghazaly, untuk berkantor di Lombok Utara dibantu Satker Ditjen Cipta Karya, BPJN IX Mataram, BWS Nusa Tenggara 1 dan Satker Penyediaan Perumahan.
Baca juga: 7 Kisah Mengharukan Gempa Lombok, Warga Terjebak di Reruntuhan Masjid hingga Bayi Lahir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.