Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX Mataram dan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 1 masih terus melakukan pendataan infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat gempa.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada tiga jembatan yang mengalami kerusakan yaitu Jembatan Tampes, Jembatan Lokok Tampes dan Jembatan Luk.
Baca juga: Tiga Jembatan Rusak Hambat Penanganan Pascagempa di Lombok
Rusaknya jembatan ini menyebabkan penanganan pasca gempa mengalami sejumlah kendala, lantaran distribusi alat berat serta kebutuhan logistik menjadi cukup sulit.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memperkirakan, jumlah pengungsi mencapai 20.000 jiwa. Meski demikian, angka tersebut belum pasti.
"Jumlah pengungsi masih pendataan," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, kemarin.
Baca juga: Pascagempa di Lombok, BNPB Perkirakan Pengungsi Mencapai 20.000 Orang
Paling parah
Kepala BNPB Willem Rampangilei saat bertemu Basuki menuturkan, Pemda Kabupaten Lombok Utara lumpuh sehingga mengharapkan bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi.
"Untuk itu, kita konsentrasi disini bukan berarti tidak memperhatikan yang lain. Yang lain tetap kita perhatikan. Jadi yang penting, kami minta masyarakat untuk tetap sabar dan percaya bahwa kita akan bekerja keras untuk itu," kata Willem usai bertemu Basuki.
Ia pun berharap agar Kementerian PUPR turut membantu dalam memverifikasi serta kategorisasi rumah yang mengalami kerusakan, sehingga penanganan dapat berjalan cepat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku telah menerima laporan dari Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi soal dampak yang ditimbulkan akibat gempa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.