Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pastikan Kebutuhan Air dan Sanitasi Lombok Utara Terpenuhi

Kompas.com - 07/08/2018, 09:43 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pascagempa bermagnitudo 7 pada Minggu (5/8/2018) malam, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah menyambangi Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8/2018).

Basuki memimpin langsung rapat koordinasi di tenda darurat posko induk gabungan di Kecamatan Tanjung, yang merupakan ibu kota kabupaten tersebut.

Kecamatan yang dihuni sekitar 47.000 jiwa itu menjadi salah satu kecamatan yang menerima dampak terparah akibat gempa.

Setelah rapat, Basuki menuju Jembatan Sokong di Kecamatan Tanjung. Jembatan ini merupakan satu dari lima jembatan yang mengalami kerusakan. Balok induk pada jembatan mengalami kerusakan sepanjang 15 sentimeter.

Baca juga: Data Sementara Pascagempa Lombok: 2.700 Wisatawan Dievakuasi dari 3 Gili

Perbaikan Jembatan Sokong akan dilakukan tim Direktorat Jembatan Ditjen Bina Marga bersama Balitbang PUPR.

"Saat ini jembatan ditutup sementara, sehingga warga yang melintas bisa melalui jalan alternatif yang tidak jauh dari lokasi jembatan," kata Basuki dalam keterangan tertulis.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mengecek kondisi jembatan di Kabupaten Lombok Utara, Senin (6/8/2018).Kementerian PUPR Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mengecek kondisi jembatan di Kabupaten Lombok Utara, Senin (6/8/2018).
Sementara itu, untuk kondisi jalan nasional yang ada, meski masih berstatus fungsional namun tidak ada yang terputus.

Kendati demikian, tercatat ada tujh titik di sepanjang KM 57 hingga KM 64 dari Kota Mataram yang berpotensi longsor.

Selain mengecek jalan dan jembatan, Basuki juga meninjau sumur bor yang berlokasi sekitar 2 kilometer dari pusat kecamatan.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pasokan air di lokasi pengungsian dan berbagai prioritas lainnya seperti rumah sakit, puskesmas, mushola dan hunian warga tetap terjaga.

Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX Mataram dan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 1 masih terus melakukan pendataan infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat gempa.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada tiga jembatan yang mengalami kerusakan yaitu Jembatan Tampes, Jembatan Lokok Tampes dan Jembatan Luk.

Baca juga: Tiga Jembatan Rusak Hambat Penanganan Pascagempa di Lombok

Rusaknya jembatan ini menyebabkan penanganan pasca gempa mengalami sejumlah kendala, lantaran distribusi alat berat serta kebutuhan logistik menjadi cukup sulit.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memperkirakan, jumlah pengungsi mencapai 20.000 jiwa. Meski demikian, angka tersebut belum pasti.

"Jumlah pengungsi masih pendataan," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, kemarin.

Baca juga: Pascagempa di Lombok, BNPB Perkirakan Pengungsi Mencapai 20.000 Orang

Sejumlah warga berada di halaman rumahnya pascagempa di Desa Bentek, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018). Gempa bumi bermagnitudo 7 mengguncang Lombok, Minggu (5/8/2018) malam.ANTARA FOTO/ AHMAD SUBAIDI Sejumlah warga berada di halaman rumahnya pascagempa di Desa Bentek, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018). Gempa bumi bermagnitudo 7 mengguncang Lombok, Minggu (5/8/2018) malam.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau