“Dibanding keramik dan marmer, tegel lebih menonjolkan karakter tradisional handmade,” ungkap Sigit.
Meski memiliki banyak motif, namun corak pada tegel tidak selalu presisi, bahkan mirip seperti motif pada batik tulis.
Demikian juga dengan warna yang kemungkinan memiliki perbedaan. Namun menurut Sigit, hal ini justru menjadi daya tarik tersendiri.
Mempertahankan motif klasik
Penampilan tegel dominan dengan warna natural dan didominasi warna-warna tanah. Namun kini moif dan warna tegel beragam.
Tegel juga kaya akan motif yang bisa dipadukan membentuk pola-pola baru. Bahkan motif yang biasanya terkesan lawas pun juga berganti dengan motif kontemporer seperti heksagonal, art deco, hingga rustic.
Sigit menambahkan, tegel motif klasik dan tradisional masih banyak dinikmati. Di Tegel Panjen, motif tradisional yang masih diproduksi antara lain motif Padma, Kawung, dan Parang Rusak. Motif tradisional ini yang paling populer dan digemari konsumen.
Tak hanya motif Jawa, Tegel Panjen juga memproduksi motif khas Borneo, Bali, Kamboja, dan Mandala. Selain itu masih ada motif klasik dari beberapa negara seperti Eropa, Maroko, Turki, serta motif Persia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.