Community Relation PT SAE Riyanto Yusuf memperkirakan, jalan menuju well pad F sudah dapat diakses oleh peralatan pengeboran di minggu ketiga bulan Agustus 2018.
Berbekal hasil observasi tim studi panas bumi di sumur sebelumnya, pengeboran di well pad F akan mulai dilaksanakan pada September.
“Kalau semua tepat waktu, kami targetkan pengeboran di well pad F akan selesai bulan Desember 2018,” kata Riyanto.
Setelah well pad F beroperasi, Riyanto menyebut, PT SAE akan membuka satu well pad lagi, yakni well pad N yang berjarak satu kilometer ke arah tenggara dari tiga well pad inilah, pihaknya yakin akan dapat memenuhi target energi 220 mega watt.
“Kami optimis, harus dong. Dapat memenuhi targetnya, 220 mega watt. Itu kan tiga tahap, yang pertama 10, 75 dan kemudian sisanya lagi,” tambah Riyanto.
Untuk merealisasikan targetnya, PT SAE juga telah mengajukan perpanjangan izin ekspolrasi hingga bulan Juli 2020.
Sebab, hingga batas waktu yang diberikan, yakni juli 2018, PT SAE tak kunjung mendapatkan hasil panas bumi yang diharapkan. Izin tesebut termasuk mengajukan perluasan area, atau Izin Pakai Kawasan Hutan (IPKH).
“Penambahan IPKH itu bukan maksudnya memperluas area. Tapi agar memberikan keleluasan kepada kami agar isu lingkungan ke masyarakat jangan terulang lagi,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.