Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilengkapi Air Terjun, Gedung di China Ini Malah Dicemooh Warganet

Kompas.com - 27/07/2018, 14:48 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gedung pencakar langit di China barat daya yang diklaim oleh pemiliknya mempunyai air terjun buatan terbesar di dunia dan menjadi contoh terbaru gedung berarsitektur tidak biasa malah menjadi bahan cemoohan.

Pencakar langit di kota Guiyang yang dibangun dengan air terjun spektakuler setinggi 108 meter di bagian depannya itu menjadi masalah walaupun desain bangunannya terlihat mewah, demikian dilaporkan Channelnewsasia.com, Jumat (27/7/2018).

Baca juga: Sensasional, China Punya Air Terjun Buatan Terbesar di Dunia

Meskipun konstruksi gedung yang bernama Liebian International Building itu belum selesai, tetapi pengerjaan air terjunnya sudah selesai dua tahun lalu.

Ada enam kali perubahan desain, pemiliknya pun mengeluarkan biaya sebesar 120 dollar AS atau sekitar Rp 1,7 juta per jam untuk memompa air ke atas hingga ketinggian 121 meter.

Pembangunan gedung itu dilakukan oleh Ludi Industry Group. Menurut rencana, nantinya ada pusat perbelanjaan, perkantoran, dan hotel mewah di sana.

Air terjun buatan itu berasal dari limpasan air hujan dan air tanah yang dikumpulkan dalam tangki bawah tanah berukuran raksasa.

Bahkan satu jam pertunjukan air terjun menghabiskan dana tagihan sebesar 118 dollar AS atau sekitar Rp 1,7 juta Bahkan satu jam pertunjukan air terjun menghabiskan dana tagihan sebesar 118 dollar AS atau sekitar Rp 1,7 juta
Perwakilan dari Ludi Industry Group mengatakan, keberadaan air terjun itu sebagai bentuk penghormatan pada sifat kedaerahan setempat.

Namun, para warganet (netizen)di China malah mengejek proyek tersebut dengan mengatakan sebagai pemborosan uang.

"Jika mereka bisa menyalakannya hanya sekali dalam beberapa bulan, perusahaan akan menghemat untuk membersihkan jendela," tulis salah satu warganet di Weibo, jejaring sosial semacam Twitter China.

Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi yang cepat di China belakangan ini disertai dengan gencarnya pembangunan gedung bertingkat.

Namun, tidak jarang pembangunan itu dianggap aneh dan dikritik sebagai pemborosan dana publik dan pemegang saham.

Salah satu stasiun televisi di Beijing, China Central Television, menayangkan desain futuristik gedung itu yang dijuluki sebagai "The Big Underpants" karena kemiripannya dengan panggul raksasa.

Selain gedung itu, warganet juga menilai kantor surat kabar People's Daily di Beijing yang sudah selesai dibangun tampak seperti penis.

Tahun lalu, bangunan di suatu kampus yang bergerak di bidang sumber daya air juga mendapat cemoohan dan menjadi terkenal karena bangunannya dinilai menyerupai toilet.

Polemik ini mendorong Presiden Xi Jinping pada tahun 2014 menyerukan agar pembangunan gedung yang dia sebut berarsitektur “aneh" diakhiri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com