Kemampuan Masyarakat Bayar Tarif MRT Rp 8.500 Per 10 Kilometer

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta telah merampungkan survei terkait tarif yang mampu dibayar masyarakat ketika MRT beroperasi tahun depan.

Hasil survei mengemuka, kesediaan membayar atau willingness to pay (WTP) masyarakat hanya di kisaran Rp 8.500 per 10 kilometer.

"Jadi anda tahu dengan (panjang) 16 kilometer, kira-kira seperti apa harganya," kata Direktur Operasional MRT Agung Wicaksono di kantornya, Kamis (26/7/2018).

Baca juga: Progres 95,33 Persen, MRT Uji Coba Kereta Pertama 9 Agustus

Survei dilakukan secara daring terhadap 10.073 responden yang tersebar di sekitar wilayah Jakarta. 65,5 persen responden menyatakan bersedia untuk beralih moda transportasi ke MRT.

Sementara itu, 62,2 persen di antaranya setuju membayar tarif lebih dari kemampuan membayar sebesar Rp 8.500.

Agung menambahkan, dalam waktu dekat MRT akan berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI atas hasil survei yang telah dilakukan.

Perlu dibahas pula kemampuan pemerintah dalam memberikan subsidi terhadap tarif tiket, sebelum nantinya diputuskan dalam pembahasan APBD DKI 2019.

"Dan kami akan usulkan berbasis jarak. Jadi tidak sama (tarif) Lebak Bulus-Blok M, Bunderan HI-Blok M, Lebak Bulus-Bundaran HI. Itu nanti ada formulanya, ada tabelnya," jelas Agung.

Nantinya, keputusan terakhir soal tarif yang berlaku ada di tangan Pemprov DKI Jakarta.