SOLO, KOMPAS.com - Meski bernama Tol Solo-Ngawi, kenyataannya jalan bebas hambatan sepanjang 90 kilometer ini tidak memiliki gerbang tol sebagai akses masuk masyarakat di Kota Solo.
Gerbang tol (GT) justru terdapat di daerah Ngemplak, Kabupaten Boyolali, yang berada di sisi barat Kota Solo.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku, tidak terlalu mempersoalkan letak keberadaan gerbang tol tersebut.
Namun demikian, dia akan mempertimbangkan membangun GT di Kota Solo. Pasalnya, keberadaan GT ini untuk memudahkan masyarakat yang ingin bertandang ke sejumlah lokasi wisata di kota tempat kelahiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini.
"Ya, kalau memang ada kebutuhan pasti bikin," kata Basuki, di Solo, Minggu (15/7/2018)..
Masalah administratif
Kendati berada di Boyolali, menurut Basuki, masyarakat umumnya lebih mengenal kawasan tersebut sebagai Kota Solo.
Baca juga: Presiden Resmikan Tol Kartasura-Sragen
"Saya kira itu hanya administratif, tapi orang tahunya ini di Solo. Ada yang tahu ini di Kabupaten mana? (Boyolali-jawab wartawan), tapi orang tahunya ini di Solo," ucapnya.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo sebelumnya sempat mengusulkan agar jalan tol ini juga dilengkapi akses keluar masuk di Kota Solo.
Sebagian ruas Tol Solo-Ngawi telah diresmikan Presiden Jokowi, Minggu pagi. Ruas tersebut yakni segmen Kartasura-Sragen sepanjang 35 kilometer.
Jalan bebas hambatan yang dikelola PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) ini diketahui memiliki tarif Rp 1.000/kilometer.
Baca juga: Mulai Selasa 17 Juli, Pengguna Tol Solo-Ngawi Harus Bayar Tarif
"Jadi rencananya kami merencakan pada 17 Juli, hari Selasa pukul 00.00 WIB sudah diberlakukan tarif semua golongan," kata Direktur Utama PT JSN David Wijayatno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.