Balaksuji juga menggambarkan menggambarkan proses kesucian seseorang sebelum memasuki rumah.
Pada zaman dulu masyarakat Betawi membangun sumur di depan rumah, dan pemakaman di bagian samping. Idealnya jika ada sumur di depan rumah, maka siapa pun yang akan memasuki rumah harus membasuh kakinya terlebih dahulu, baru kemudian naik tangga.
Jadi ketika seseorang masuk ke dalam rumah, ia sudah dalam keadaan bersih dan suci.
Di rumah modern Betawi saat ini, banyak hal yang sudah hilang, termasuk bagian balaksuji. Namun di beberapa kampung, balaksuji ini masih dipertahankan dan digunakan di masjid kampung.
Balaksuji dipasang di tempat khotib berkhotbah dan menjadi tangga yang menuju ke mimbar. Nilai kesucian balaksuji kini dipertahankan di rumah ibadah.
Tak berbeda dengan masyarakat Jawa, masyarakat Betawi jua mengenal tradisi selamatan atau sedekah bumi. Mereka melakukannya ketika kuda-kuda atap rumah sudah sempurna berdiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.