Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna dan Nilai Filosofis Arsitektur Tradisional Bali

Kompas.com - 04/07/2018, 13:54 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Bangunan-bangunan tradisional Bali biasanya bersifat terbuka atau setengah terkurung dengan mengandalkan pertukaran udara serta pencahayaan yang bebas dari luar.

Kecuali untuk Meten atau bangunan yang terletak di bagian Utara pekarangan. Bangunan ini memang tertutup rapat karena diperuntukkan bagi tempat tidur anak-anak gadis keluarga Bali.

Model bangunan yang terbuka merupakan bentuk keserasian arsitektur Bali dengan alam sekitar.

Perbedaan rumah Bali
Arsitektur tradisional Bali tidak hanya mengenal pembagian suatu pekarangan rumah atau desa menjadi Utama, Madia, dan Nista (Tri Angga) saja.

Ketiga Angga tersebut juga diterapkan pada arah mata angin. Pada rumah tradisional masyarakat Bali Selatan, letak tempat persembahyangan adalah di arah Timur atau Utara atau sudut antara kedua arah tersebut.

Sedangkan di Bali Utara, tempat persembahyangan menghadap ke arah Selatan atau Timur.

Satuan ukuran rumah tradisional Bali

Arsitektur tradisional Bali juga mengatur tata letak satu bangunan dengan bangunan lainnya, termasuk mengatur ukuran setiap bangunan.

Semua ukuran tersebut berasal dari tubuh manusia pembuatnya. Ukuran tersebut dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:

  • Depa: ukuran sepanjang kedua belah tangan yang direntangkan. Atau dari ujung kaki sampai ujung tangan yang diangkat ke atas.
  • Tapak: sistem satuan pengukuran tradisional yang diukur berdasarkan panjang telapak kaki dari tumit sampai mata kaki.
  • Tapak Ngandang: Panjang lebar ibu jari sampai kelingking kaki.
  • A Tebah: satuan ukuran berdasarkan jarak lebar antara ibu jari sampai kelingking kanan dirapatkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau