Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integrasi Tarif Tol JORR Untungkan Pebisnis Angkutan Logistik

Kompas.com - 23/06/2018, 20:07 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan sosialisasi integrasi tarif Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).
 
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), dengan sistem pembayaran terintegrasi, sebanyak 61 persen pengguna tol JORR akan diuntungkan karena membayar tarif lebih murah dari sebelumnya.
 
Para pengguna tol tersebut adalah mereka yang menempuh jarak jauh atau yang biasanya melakukan lebih dari satu kali transaksi di beberapa gerbang tol (GT).
 
 
Sebaliknya di sisi lain, integrasi tarif ini membuat pengguna tol jarak dekat, akan membayar lebih mahal dari transaksi sebelumnya. Tak main-main, jumlahnya 38 persen. 
 
Namun demikian, Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengajak masyarakat melihat esensi pembangunan jalan tol adalah untuk memfasilitasi kebutuhan pergerakan jarak jauh dan angkutan logistik.
 
Untuk pengguna tol jarak dekat, kata dia, akan memiliki pilihan melalui jalan arteri yang kualitasnya juga bakal ditingkatkan secara bertahap.
 
"Masyarakat tentunya akan mempertimbangkan secara rasional apakah besaran tarif tol yang dibayar memberikan manfaat ekonomi dalam bentuk waktu tempuh yang lebih singkat dibandingkan dengan penggunaan jalan arteri,” tutur Arie dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/6/2018).
 
Kondisi kendaraan yang macet di Tol JORR mengantre untuk masuk ke Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Kamis (16/11/2017).KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Kondisi kendaraan yang macet di Tol JORR mengantre untuk masuk ke Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Kamis (16/11/2017).
Integrasi transaksi, tambah Arie, akan mendorong angkutan logistik menggunakan jalan tol sehingga dapat mengurangi beban jalan arteri.
 
Dengan demikian jalan arteri akan senantiasa dalam kondisi mantap. Selain itu juga dapat  mengurangi antrean lalu lintas jalan arteri yang padat seperti di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. 
 
Direktur Human Capital & Pengembangan PT Hutama Karya (Persero) selaku salah satu BUJT Tol JORR, Putut Ariwibowo menambahkan, pelaku bisnis angkutan logistik merasa tarif tol Akses Tanjung Priok saat ini sebesar Rp 45.000 terlalu tinggi, sehingga lebih memilih jalur arteri walaupun padat.
 
"Adanya Integrasi ini sudah ditunggu dan diharapkan oleh para pengusaha dan pemilik kendaraan angkutan logistik karena akan menjadi lebih efisien," cetus Putut. 
 
Sementara itu, Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero) Tbk Agus Setiawan mengatakan pengalaman sebelumnya dalam penerapan integrasi di ruas Tol Jagorawi, integrasi memangkas waktu tempuh.
 
Menurut Agus, saat ini waktu tempuh rata-rata pengendara dari Bogor ke Jakarta telah berkurang dari sebelumnya di atas satu jam menjadi sekitar 40-50 menit, sehingga dapat dikatakan terjadi perbaikan pelayanan.
 
Sebelumnya diberitakan, sesuai Surat Keputusan Menteri PUPR No. 382/KPTS/M/2018 tanggal 5 Juni 2018 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor, Tarif, dan Sistem Pengumpulan Tol Secara Integrasi di Jalan Tol JORR, akan diterapkan pada tanggal 20 Juni 2018 pukul 00.00 WIB.
 
Namun penerapannya ditunda dengan maksud agar sosialisasi kepada masyarakat dapat dilakukan secara lebih intensif dan memadai.  
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com