Diwartakan CNN Money, Rabu (19/6/2018), Starbucks bersiap menutup 150 gerainya di seantero Negeri Liberty. Angka itu mencapai tiga kali lipat dari penutupan normal yang dilakukan Starbucks.
Penutupan diprioritaskan pada wilayah dengan jumlah toko Starbucks yang sudah terlampau banyak. Seiring pengumuman ambruknya ratusan gerainya, saham Starbucks ikut terguling. Pada Selasa (19/6/2018), saham mereka terjun 3,5 persen.
Baca berita selengkapnya di sini: 150 Gerai Starbucks Bangkrut
4. Tarif Tol JORR bukan naik, melainkan diintegrasikan
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto menegaskan kebijakan yang bakal dilakukan di Tol JORR bukan merupakan kenaikan tarif, melainkan integrasi tarif tol.
"Yang ditangkap masyarakat adalah kenaikan tarif, padahal bukan itu yang kami tekankan, melainkan adalah integrasi," kata Arie saat jumpa pers di Media Center Kementerian PUPR, Kamis (21/6/2018).
Integrasi tarif yang dimaksud Arie adalah dengan menyederhanakan jumlah transaksi pembayaran tol di JORR, termasuk Jalan Tol Akses Tanjung Priok, dengan penambahan pada Jalan Tol Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami.
Baca berita selengkapnya di sini: Bukan Naik, Tarif Tol JORR Justru Diintegrasikan
5. Bangkrutnya ratusan gerai Starbucks diikuti ambruknya saham
Kedai kopi kelas global Starbucks kian terseret dalam nestapa ritel. Setelah mengumumkan penutupan ratusan gerai, saham mereka sontak rontok.
Untuk diketahui, Starbucks baru saja melansir kabar pilu. Sebanyak 150 gerai di seluruh Amerika Serikat mengalami kebangkrutan. Rupanya, tak butuh waktu lama untuk dampak lanjutannya.
Pasca isu nelangsa berembus, saham Starbucks ikut terombang-ambing dan anjlok sedikitnya 10 persen pada Rabu (20/6/2018).
Baca berita selengkapnya di sini: Ratusan Gerai Bangkrut, Saham Starbucks Ikut Ambruk