Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta tentang Jembatan Kalikuto, Ikon Jalan Tol Batang-Semarang

Kompas.com - 04/06/2018, 06:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Jembatan Kalikuto. Ini adalah elemen penting dari Jalan Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, yang menghubungkan dua kabupaten yakni Batang, dan Kendal. 

Saking pentingnya jembatan ini, sampai membuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan untuk dirancang secara khusus, memenuhi unsur kekokohan, fungsi, dan juga estetika.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Jembatan Kalikuto akan menjadi tengara (land mark) dari Jalan Tol Batang-Semarang.

"Kami rancang bagus. Tak hanya kokoh secara struktur, melainkan juga estetik, artistik, indah dilihat," kata Basuki saat meninjau pekerjaan fisik Proyek Tol Pemalang-Batang-Semarang-Salatiga dan Kartosuro, Sabtu (14/4/2018).

Foto udara pembangunan jembatan Kali Kuto di Proyek ruas Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6/2018). Jembatan Kali Kuto ditargetkan untuk digunakan pada H-2 lebaran dan merupakan jembatan pelengkung baja pertama di Indonesia yang perakitannya dilakukan di lokasi pekerjaan.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Foto udara pembangunan jembatan Kali Kuto di Proyek ruas Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6/2018). Jembatan Kali Kuto ditargetkan untuk digunakan pada H-2 lebaran dan merupakan jembatan pelengkung baja pertama di Indonesia yang perakitannya dilakukan di lokasi pekerjaan.
Hal senada dikatakan Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Arie Irianto. Menurut dia, karena didesain secara khusus, dan akan menjadi kebanggan Nasional, Jembatan Kalikuto dalam pengerjaannya dibangun secara presisi.

"Tidak bisa sembarangan. Karena itu harus dimonitor terus menerus. Harus presisi, per stage dari total 12, harus sesuai dengan rancangan dan perhitungan matematisnya," ujar Arie kepada Tim Merapah Trans JAwa Kompas.com, Minggu (3/6/2018).

 

Foto udara pembangunan jembatan Kali Kuto di Proyek ruas Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6/2018). Jembatan Kali Kuto ditargetkan untuk digunakan pada H-2 lebaran dan merupakan jembatan pelengkung baja pertama di Indonesia yang perakitannya dilakukan di lokasi pekerjaan.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Foto udara pembangunan jembatan Kali Kuto di Proyek ruas Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6/2018). Jembatan Kali Kuto ditargetkan untuk digunakan pada H-2 lebaran dan merupakan jembatan pelengkung baja pertama di Indonesia yang perakitannya dilakukan di lokasi pekerjaan.
Ada beberapa fakta menarik tentang Jembatan Kalikuto:

  • Jembatan dengan material baja ini dirakit di tiga tempat berbeda yakni di Serang, Tangerang, dan Pasuruan.
  • Bobot jembatan 2.400 ton.
  • Panjang bagian utama Jembatan Kalikuto yaitu 100 meter. Sedangkan dua jembatan di sampingnya masing-masing 30 meter. Jadi totalnya 160 meter. Saat ini konstruksinya sudah mencapai 83 persen.
  • Sebagian materialnya dibuat di Perancis, tetapi perakitnya adalah orang Indonesia.
  • Pemasangan setiap bagiannya dilakukan secara bertahap mulai dari segmen 1 dan seterusnya hingga 12 segmen.
  • Ini merupakan jembatan pertama di Indonesia, bahkan mungkin di dunia, yang strukturnya dirakit di lokasi pemasangan.
  • Sebelumnya ada jembatan yang dibangun dengan teknik yang hampir sama di Papua. Namun, hanya Jembatan Kalikuto yang perakitannya dilakukan di lapangan dengan berbagai kerumitan. Maka dari itu, perhitungannya tidak boleh meleset, dengan kata lain zero tolerance. 
  • Terdiri dari 6 jalur, tiga jalur arah kiri dan tiga jalur arah kanan. Pinggir jembatan akan diberi tali penyangga dari kawat besar.
  • Pekerjaan Jembatan Kalikuto akan berakhir H-2 Lebaran.

KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO Diskon Tarif Tol Selama Mudik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau