Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Dry Construction”, Tren Baru di Dunia Konstruksi

Kompas.com - 23/05/2018, 15:30 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Utomodeck Metal Works sebagai perusahaan yang memproduksi atap dan dinding metal menggelar workshop (pelatihan) bertema “Dry Construction”.

Menurut Direktur Operasional dan Marketing PT Utomodeck Metal Works Anthony Utomo, pelatihan ini sebagai wujud komitmen Utomodeck supaya para pelaku konstruksi, baik kontraktor, konsultan perencana, maupun pengawas, dan berbagai pihak memperbarui pengetahuannya dengan tren terkini.

Dia mengaku sangat peduli terhadap peningkatan kapasitas para stakeholder karena itu merupakan pekerjaan bersama untuk meningkatkan kompetensi dalam menghadapi pembangunan proyek infrastruktur dan bangunan yang semakin masif.

Baca juga: Kementerian PUPR Gelar Uji Sertifikasi 3.000 Pekerja Konstruksi

“Kita harus bisa melihat kesiapan sumber daya kita mengikuti kencangnya derap pembangunan infrastruktur, termasuk yang dilakukan pemerintah belakangan ini,” kata Anthony di hadapan media, Selasa (22/5/2018).

Menurut Anthony, dry construction (konstruksi kering) adalah salah satu perubahan penggunaan teknologi di dunia konstruksi pada tahap awal.

Tahap berikutnya yaitu penggantian bekisting. Seperti diketahui, bekisting merupakan konstruksi atau cetakan sementara untuk membentuk konstruksi beton dan menahannya.

Selama ini bekisting menggunakan kayu, sekarang diganti dengan metal deck atau baja bergelombang sehingga penggunaannya lebih cepat dan hasilnya lebih bagus. Ini salah satu contoh perubahan yang mendukung tren konstruksi kering di dunia.

“Kecenderungan untuk mengganti material yang sangat lama terbarukan seperti kayu makin banyak. Dry construction ini solusi untuk penggunaan bahan yang tidak terbarukan atau lama terbarukan,” imbuhnya.

Belakangan ini para pelaku konstruksi makin menyadari untuk menggunakan teknik konstruksi kering. Namun, harus diakui bahwa regulasinya masih tertinggal. Seperti biasa, ujar Anthony, regulasi muncul setelah adanya inovasi.

Maka dari itu, diperlukan perhatian dari pemerintah, dan para pelaku konstruksi untuk mengatur regulasi mengenai konstruksi kering sehingga bisa mendukung industrinya.

Workshop ini dibuat untuk capacity building, artinya dari kompetensi sumber daya manusia siap dan update dengan tren yang terjadi,” ucap Anthony Utomo.

Tampil sebagai pembicara utama yaitu Juan Lugo, seorang tenaga ahli di bidang dry construction (konstruksi kering) yang berpengalaman lebih dari 20 tahun. Dia berasal dari Kolombia dan selama ini berkiprah di Amerika Latin dan Asia Pasifik.

Workshop ini merupakan inisiatif Utomodeck bekerja sama dengan Etex, perusahaan material bangunan berskala internasional yang berbasis di Belgia.

Adapun tema yang diambil mengenai dry construction karena melihat perkembangan dunia konstruksi belakangan ini.

Contohnya, karena kayu di mana-mana semakin mahal, maka ada perubahan dalam rangka bangunan yang terbuat dari kayu digantikan dengan baja ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau