Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Sejuta Rumah, "Nafsu Besar Uang Kurang"

Kompas.com - 18/05/2018, 11:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada 2015 lalu, tercatat angka kebutuhan rumah atau backlog mencapai 11,4 juta unit. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan backlog tersebut melalui Program Nasional Satu Juta Rumah.

Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, pemerintah menargetkan dapat mengurangi kebutuhan hingga 2,2 juta unit.

Hanya, target yang dicanangkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu dianggap kurang realistis.

Baca juga: Bank Korea Bantu Salurkan KPR Sejuta Rumah

"Nah ini target yang menurut saya target ini besar nafsu, uang kurang," kata Tenaga Ahli Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Pangihutan Marpaung dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (16/5/2018) malam.

Dari target 2,2 juta rumah yang hendak dicapai, tugas tersebut dilimpahkan ke dua direktorat jenderal di Kementerian PUPR, yaitu Ditjen Penyediaan Perumahan dan Ditjen Pembiayaan Perumahan.

Ditjen Pembiayaan Perumahan bertugas membiayai 1.350.000 unit rumah. Sebanyak 900.000 unit di antaranya dibiayai melalui program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dan 450.000 unit sisanya dibiayai melalui KPR Swadaya.

Sementara itu, Ditjen Penyediaan Perumahan bertugas membangun 850.000 unit hunian. Jumlah itu terdiri atas 550.000 unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa), 50.000 unit rumah khusus, dan 250.000 unit rumah swadaya.

Menurut dia, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 184 triliun untuk merealiasikan pembangunan 550.000 unit rusunawa.

"Tetapi, realisasinya Rp 33 triliun. (Anggaran) rumah khusus juga seperti itu, rumah swadaya juga seperti itu. Inilah tantangan supply rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah," kata Marpaung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com