Seorang karyawan lantas memberi tahu mereka bahwa fasilitas itu hanyalah untuk konsumen yang membayar.
Dua pria itu akhirnya duduk di dalam kedai tanpa memesan apa pun. Tak lama kemudian, manajer toko menghubungi polisi dan menahan keduanya karena mereka telah masuk tanpa izin.
Terkait peristiwa itu, Starbucks di Amerika Serikat berencana menutup 8.000 tokonya pada 29 Mei untuk latihan anti-diskirminasi rasial.
Nah, rupanya aksi juragan kopi kelas wahid itu tak berhenti di sana. Latihan juga menjalar ke negara lainnya di luar Amerika Serikat.
Sebagaimana diwartakan CBC News, Sabtu (5/5/2018), Starbucks Kanada telah menjadwalkan 11 Juni sebagai hari tutup toko secara massal. Sedikitnya 1.200 gerai Starbucks di Kanada tak akan melayani pengunjung hari itu.
Selengkapnya Baca juga: Susul 8.000 Gerai di AS, Starbucks Kanada Juga Berencana Tutup
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.