KOMPAS.com - Barang-barang pribadi di rumah yang letaknya tidak beraturan membuat urusan mencarinya menjadi hal yang tidak menyenangkan.
Tidak ada orang yang suka setiap hari harus berkutat dengan kesusahan mencari barang yang diperlukan.
Jika dilihat dari sudut pandang feng shui, barang yang berantakan menciptakan energi negatif yang bisa membahayakan kesehatan dan vitalitas Anda.
Solusi yang pasti adalah membereskan rumah Anda. Namun, ternyata membereskan barang-barang di rumah tidak semudah yang dipikirkan.
Sebab, kebanyakan orang tetap ingin menyimpan barang yang sudah lama dimiliki.
Ada sejumlah barang yang sayang untuk dibuang, misalnya koran dan majalah, buku, lembar tagihan, pakaian, bahkan makanan atau minuman.
Biasanya orang menyimpan barang-barang itu ke dalam laci atau lemari sehingga terisi makin penuh.
Orang yang suka menimbun barang seperti ini harus diberi pengertian bahwa kebiasaan mereka bisa menyebabkan masalah lain dalam hidup.
Sebagai contoh, berkurangnya ruang kosong yang tersedia di rumah. Selain Itu, mempermudah munculnya hama.
Padahal, barang-barang yang dibeli belum tentu dibutuhkan. Biasanya hal ini terjadi saat ada obral atau diskon besar-besaran suatu produk.
Ibarat kata pepatah: Ketika Anda membeli barang yang tidak dibutuhkan, segeralah menjual barang yang dibutuhkan.
Langkah pertama untuk membereskan barang di rumah bisa dimulai dari pikiran. Pikirkan secara matang dan gunakan rasionalitas.
Coba pikirkan ketiga pertanyaan berikut ini agar Anda bisa membuat prioritas.
1. Apakah Anda memiliki barang yang sama?
Sebagian besar orang berpendapat bahwa “berkelebihan masih lebih baik daripada berkekurangan”.
Namun, ternyata berkelebihan tidak selalu lebih baik, apalagi jika Anda sampai menghabiskan banyak waktu untuk mencari barang tertentu dalam kondisi rumah berantakan.
Tanyakan kepada diri sendiri: Bisakah barang itu diganti dengan barang lain yang Anda punyai? Jika barang penggantinya hampir sama dengan yang dibutuhkan, Anda tidak perlu memiliki barang yang berlebihan.
2. Apakah Anda membutuhkan barang itu?
Buang jauh-jauh keterikatan secara emosional dengan barang-barang yang tidak penting bagi Anda. Tanamkan dalam perasaan Anda bahwa barang yang tersisa adalah yang benar-benar dibutuhkan.
3. Apakah Anda menggunakannya secara teratur?
Jika Anda membutuhkan peralatan yang hanya untuk sekali pakai, tidak perlu membeli barang baru.
Jika memungkinkan, lebih baik meminjam atau menyewa dari orang lain. Lagi pula, berbagi adalah bentuk dari kepedulian.
Ulangi terus ketiga pertanyaan di atas kepada diri sendiri saat berencana membereskan barang di rumah.
Memulai proses
jika Anda masih ragu untuk melakukannya, mulailah dengan hal yang kecil. Anda bisa memulainya dengan barang-barang yang mudah ditemui, misalnya lemari dan rak buku.
Anda bisa mencoba membersihkannya secara menjadi rutin selama 10 sampai 15 menit sehari.
Lakukan kontrol terhadap hasrat dan kebiasaan Anda untuk membeli barang baru. Pilihlah barang yang berkualitas tinggi dan bisa bertahan lama untuk kebutuhan sehari-hari.
Ketika Anda membeli pakaian baru, pastikan gayanya sesuai dengan selera Anda. Jangan terburu-buru mengikuti tren fesyen, padahal nantinya Anda akan mendapatkan banyak tagihan.
Selain itu, karena makin banyak barang dan pakaian yang tidak diperlukan, makin banyak pula tumpukan di rumah Anda.
Kadang Anda perlu menggunakan sisi humanisme dengan menyumbangkan pakaian yang tidak lagi bisa digunakan.
Coba cara ini dalam satu tahun
Anda masih ragu untuk memutuskan barang mana yang harus dibuang? Gampang saja, masukkan barang-barang itu ke kotak khusus dan tinggalkan.
Jika dalam setahun isi kotak tersebut tetap tidak disentuh, berarti Anda tidak membutuhkannya lagi. Ini saatnya waktu untuk menyingkirkan barang-barang itu dari hadapan Anda.
Jika cara di atas sudah dilakukan, kini saatnya Anda menikmati suasana rumah yang lebih teratur dan enak dilihat. Kondisi ini bisa menenangkan hati dan menjauhkan diri dari ketidakteraturan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.