JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi pengembang Realestat Indonesia (REI) bekerja sama dengan pemerintah menyediakan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Sekretaris Jenderal REI Paulus Totok Lusida mengatakan, mayoritas pembeli rumah tersebut adalah buruh.
"Kami dapat bunga khusus kredit konstruksi 5 persen dari BPJS Ketenagakerjaan. Sekarang yang beli juga banyak," ujar Totok kepada Kompas.com, Selasa (1/5/2018).
Baca juga : Hampir 25 Persen Upah Buruh untuk Kontrak Rumah
Ia menambahkan, secara total rumah yang dibangun REI ditargetkan sebanyak 250.000 unit tahun ini. Komposisi pembeli buruh pada tahun-tahun sebelumnya mencapai 70 persen.
Dengan demikian, tahun ini diprediksi akan terbangun untuk buruh sekitar 175.000 rumah. Sedangkan sisanya, dibeli oleh aparatur sipil negara (ASN).
Totok juga mengatakan, saat ini, rumah MBR khususnya buruh sudah jadi pembicaraan sampai tingkat internasional.
"Seperti nanti yang akan digelar di Bali pada Desember 2018 itu akan membicarakan rumah MBR dan rumah buruh," sebut Totok.
Sebagai informasi selama 2017, REI telah membangun 206.290 unit rumah. Pencapaian tersebut melampaui target yang sebelumnya ditetapkan 200.000 unit.
Dari total capaian itu, 5 daerah berkontribusi dalam pembangunan rumah terbanyak, yakni Jawa Barat 24.380 unit, Jawa Timur 19.265 unit, DKI Jakarta 17.921 unit, Sumatera Utara 14.273 unit, dan Sulawesi Selatan 12.059 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.