MEDAN, KOMPAS.com - Permintaan hunian mungil dengan harga cicilan murah terus mengalami peningkatan. Terutama pasca pengembangan masif infrastruktur yang terkoneksi dengan hunian dimaksud.
"Siklus properti semakin pulih, maka permintaan terhadap hunian dengan harga ramah di kantong semakin tinggi di 2018 ini," kata Direktur Property Watch (IPW), Ali Tranghanda, Rabu (28/3/2018).
Menurut Ali, meski pasar properti belum pulih benar, kenaikan permintaan pasar segmen menengah ke bawah tetap ada.
Potensi pasar yang paling besar berada pada segmen menengah sebanyak 40 persen dari penduduk Indonesia. Meski permintaan diiringi kenaikan harga, konsumen tetap akan mencari rumah sebagai kebutuhan dasarnya.
"Rumah yang dipilih mungkin unit kecil, tapi nilai investasinya tidak kecil. Konsep rumah tumbuh yang kian menjamur saat ini adalah realitanya," kata Ali.
Salah satu hunian yang layak dilirik adalah River Valley Residence di Simalingkar B, Kota Medan.
Hunian di kawasan yang terkenal dengan sebutan Sejohor Baru ini dirancang dengan luas tanah ekstra lebar yang nantinya bisa dikembangkan sesuai kemampuan si pemilik.
"Untuk masyarakat menengah ke bawah, rumah tumbuh menjadi alternatif terbaik.Satu keuntungan besarnya adalah dapat mengendalikan biaya yang akan dikeluarkan sesuai dengan dana yang dimiliki," kata Direktur Sales dan Marketing Wiraland, Jenny Lok.
River Valley Residence, lanjut dia, bisa dimiliki konsumen hanya dengan membayar booking fee Rp 10 juta dan sudah bisa langsung Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Perumahan yang berada di areal seluas 50 hektar ini didesain dalam tiga tipe yakni Opal dengan luas 9 x 15 meter, Emerald dengan luas 12 x 15 meter, Sapphire dengan luas 16 x 15 meter, dan Beryl dengan luas 8 x 16 meter. Harganya dibanderol mulai dari Rp 300-an juta.
"Kita bebas memilih jangka waktu KPR yang akan diambil, mulai 10 sampai 20 tahun. Ini sangat memudahkan," cetus Jenny.
Jenny lalu mencontohkan perhitungan KPR Ekspress dengan cicilan ringan untuk rumah tipe Beryl yang harganya Rp 373 juta sebelum diskon 20 persen dan tenor KPR 20 tahun.
Harga setelah didiskon menjadi Rp 300-an jutaan, plus biaya tanda jadi atau booking fee sebesar Rp 10 juta. Sisanya akan langsung dikalkulasi dalam simulasi KPR.
"Kalau konsumen mengambil tenor 20 tahun maka cicilan setiap bulan Rp 2,2 juta atau sama dengan Rp 73.000 per hari. Sertifikat yang konsumen terima nanti sudah berupa hak milik," ucap Jenny.