JAKARTA, KOMPAS.com – Anak usaha PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PP, PT PP Presisi Tbk (PPRE), membukukan lonjakan laba bersih konsolidasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 sebesar 498 persen.
Pertumbuhan signifikan tersebut membuat laba bersih menjadi Rp 245 miliar dari sebesar Rp 41 miliar untuk periode yang sama pada 2016. Sedangkan EBITDA meningkat 323 persen dari Rp 138 miliar pada 2016 menjadi Rp 584 miliar pada 2017.
Adapun peningkatan laba bersih konsolidasi tersebut seiring dengan peningkatan pendapatan konsolidasi sebesar 389 persen dari Rp 371 miliar menjadi Rp1,8 triliun.
"Kami bangga terhadap pencapaian PP Presisi di tahun 2017, transformasi bisnis yang dilakukan sejak tahun 2014 telah membuahkan hasil," ujar Direktur Utama PP Presisi Iswanto Amperawan melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (11/3/2018).
Sementara itu, peningkatan pendapatan konsolidasian didukung oleh peningkatan pendapatan pekerjaan sipil sebesar 617 persen tahun ke tahun dari Rp 197 miliar menjadi Rp 1,4 triliun tahun kemarin.
Pekerjaan sipil ini antara lain adalah proyek tol Bakauheni-Sidomulyo, proyek tol Pandaan–Malang, proyek Tol Manado–Bitung, proyek bendungan Way Sekampung, proyek bendungan Leuwi Keris, proyek pengendalian lahar Sinabung, dan beberapa proyek carry over dari tahun sebelumnya.
Selain pendapatan pekerjaan sipil yang berkontribusi sebesar 78 persen, peningkatan pendapatan konsolidasian Perseroan juga disebabkan oleh peningkatan pendapatan ready mix/batching plant sebesar 138 persen dari Rp 69 miliar menjadi Rp163 miliar.
Peningkatan pendapatan ready mix/batching plant tersebut seiring dengan peningkatan pekerjaan sipil. Pasalnya, model bisnis ready mix/batching plant merupakan business-to-business (B2B) yang biasanya terkait langsung dengan pekerjaan sipil.
Pendapatan ready mix atau batching plant ini berkontribusi sebesar 9 persen terhadap total pendapatan konsolidasian. Kontribusi lainnya terhadap pendapatan konsolidasian adalah formwork dan penyewaan alat berat sebesar 13 persen.
Peningkatan pendapatan yang signifikan tersebut diikuti oleh keberhasilan Perseroan mengelola beban pokok penjualan dan biaya operasional secara simultan.
Hal ini membuat PP Presisi dapat membukukan peningkatan laba kotor dan laba operasi secara signifikan masing-masing sebesar 369 persen dan 379 persen.
Selain itu, laba kotor meningkat dari Rp 95 miliar menjadi Rp 446 miliar. Sedangkan laba operasi meningkat dari Rp 81 miliar menjadi Rp 389 miliar.
Profitabilitas meningkat, tercermin dari peningkatan margin laba bersih dari 11 persen menjadi 13 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.